DIKSI.CO, SAMARINDA - Pesan WhatsApp diduga dari Hadi Mulyadi, Wakil Gubernur Kaltim ke Anggota DPR RI, tersebar secara berantai antar juranlis di Samarinda.
Isi pesannya, Wagub Kaltim meminta Anggota DPR RI Dapil Kaltim, untuk berkoordinasi dengan Satgas Covid-19, terkait insentif Tim Covid-19 di RSUD AWS Samarinda belum terbayarkan sejak September 2020 lalu.
Berikut pesan WA diduga dari Hadi Mulyadi, yang diterima oleh Redaksi Diksi.co
Kepada Yth
Anggota DPR RI Dapil Kaltim.
Asswrwb
Tadi pagi, Hari Selasa Tgl 26 Jan 2021 bertempat di RSUD AWS Samarinda , saya menghadiri acara silaturahim dan diskusi bersama Tim Covid 19 RSUD Abdul Wahab Sjahranie.
Salah satu pesan yang mereka sampaikan adalah belum terbayarkan insentif Tim Covid sejak September 2020.
Semoga Bapak/Ibu DPR RI bisa menyampaikan ke pihak terkait masalah ini.
Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.
Mohon maaf ini info nonformal via WA untuk mempercapat informasi aja.
Salam sehat dan sukses untuk kita semua.
Mendapat pesan berantai tersebut, Redaksi Diksi.co, mencoba menghubungi Hadi Mulyadi, Wakil Gubernur Kaltim. Hingga berita ini ditulis, Hadi Mulyadi, belum memberikan komentar resmi.
Redaksi lalu mencoba mengkonfirmasi Hetifah Sjaifudian, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, selaku salah satu tujuan pesan tersebut.
Dihubungi via telepon, Hetifah membenarkan informasi tersebut didapat dari pesan Wakil Gubernur Kaltim. Dirinya mendapat kabar tersebut sekitar pekan lalu.
"Saya sudah teruskan infonya ke Satgas Covid-19 pusat. Setelah ada respon lagi mudah-mudahan ada solusi. Karena itu sudah lama infonya," kata Hetifah, Kamis (4/2/2021).
Hetifah menegaskan setelah pihaknya berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 pusat, telah menindak lanjuti kabar tersebut.
"Kalau ada laporan belum direalisasikan, saya tanyakan lagi. Ini cukup lama ya, tapi waktu itu sudah respon untuk ditindaklanjuti," jelasnya.
Sementara itu, David Hariadi Masjhoer, Direktur Utama RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda menyebut usulan pembayaran insentif Tim Covid-19 di AWS Samarinda sudah diproses oleh Satgas pusat.
Meski ada beberapa penyesuaian peraturan dari pusat terkait insentif, namun usulan dari pihaknya tinggal menunggu verifikasi.
"Sudah dalam proses ini, ada beberapa penyesuaian peraturan dari pusat, terkait insentif ini. Tetapi sudah kami submit, tinggal menunggu verifikasi," ungkap dr David.
"Kalo tidak ada koreksi lagi langsung dibayarkan," sambungnya.
Nantinya bila tidak ada koreksi, pembayaran insentif akan langsung masuk ke rekening masing-masing nakes.
"Kami cuma kirimkan data secara online, yang verifikasi dari pusat. Pembayaran langsung ke rekening masing-masing nakes, jadi sama sekali tidak melewati RSUD AWS Samarinda," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)