Jumat, 20 September 2024

Temuan Data Dukungan Tak Valid, Ini Penjelasan LO Markus-Parawansa dan Zairin-Sarwono

Koresponden:
Achmad Tirta Wahyuda
Jumat, 10 Juli 2020 11:48

Imam Sutanto, Komisioner Bawaslu Samarinda, Jumat (10/7/2020)/Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Samarinda telah memanggil pihak-pihak terkait dalam meminta penjelasan mengenai mekanisme pengumpulan daftar dukungan yang diduga terdapat pemalsuan data dukungan.

Komisioner Bawaslu Samarinda, Imam Sutanto menyampaikan dari data awal 14 orang yang merasa tidak memberi dukungan, namun namanya tercatut dalam data masing-masing bakal pasangan calon (Bapaslon) jalur perseorangan

Kini jumlah tersebut bertambah menjadi 16 orang pada pertemuan yang digelar pada, Kamis (9/7/2020) kemarin.

Adanya temuan data temuan untuk jalur perseoranga yang tak valid ini pun dijelaskan Imam. 

"Jadi kemaren itu kita konfirmasi yang merasa dicatut itu. Awalnya 14 orang tu jadi 16 orang. Tambah dari LO  masing-masing 2 orang dari Bapaslon Zairin-Sarwono dan Parawansa-Markus dan KPU yang datang ketua," ujarnya saat dikonfirmasi Diksi.co melalui sambungan telepon seluler, Jumat (10/9/2020).

Lanjut Imam,  LO (Liaison Officer) membantah adanya  pencatutan nama dalam daftar pendukung masing-masing Bapaslon.

 "Mereka gak merasa memalsukan karena skemanya mereka hanya menerima data pendukung dari relawan," jelasnya.

Sebagai tindaklanjut, hasil klarifikasi tersebut akan dibahasa bersama Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) .

"Nanti kita akan bahas di Gakkumdu. Hasil dari ini. Rencananya sih kalau gak besok atau lusa. Intinya dalam waktu dekat ini," pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah, LO Bapaslon Parawansa-Markus, Robi mengatakan, pihaknya kemungkinan pencatutan nama mungkin saja terjadi.

Seperti halnya yang terjadi pada dirinya yang mendapati namanya terdaftar mendukung Bapaslon lain.

"Yang jelas itu bisa terjadi soalnya aku saja hari ini baru mengkonfirmasi namaku di catut oleh tim lain," katanya.

Robi menegaskan, pihaknya tidak pernah merasa melakukan hal menyimpang dalam proses pengumpulan data dukungan.

"Kami disini cuma pakai relawan. Bukan saja mengumpulkan KTP mereka langsung membawa daftar pendukung yang bersangkutan. Dan tidak ada Pencatutan nama," jelasnya.

Hal senada juga disampaikan perwakilan LO Bapaslon Sarwono-Zairin, Rizal. 

Rizal menjelaskan, dalam proses pengumpulan data dukungan, tim menjaring dukungan dari proses event jalan sehat yang digelar pada September 2019 lalu.

"Kami jelaskan kita pakai event. Siapa yang merasa dicatut kami gak tau soal itu. Itu satu paket, langsung bertanda tangan. Kami hanya memverifikasi secara admistrasi saja. Kami juga sudah serahkan ke Bawaslu dokumentasinya," jelasnya. (*) 

Respon KPU Samarinda

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (Samarinda), Firman Hidayat menegaskan, peran KPU hadir dalam pertemuan tersebut tidak dalam ranah mempersoalkan bagaimana proses Bapaslon mendapatkan dukungan.

"Artinya KPU hanya melakukan verifikasi kebenaran data. Setelah menerima itu KPU menghitung jumlah dukungan sesuai jumlah syarat dukungan," terangnya.

Saat ini KPU Samarinda masih menunggu hasil rekapitulasi Verfak yang akan berakhir pada 12 Juli mendatang.

"Untuk 2 Bapaslon Sarwono-Zairin dan Parawansa-Markus, kami masih menunggu hasil rekapitulasi Verfak inilah yang akan menentukan seseorang atau pendukung yang terekam dalam B11-KWK itu benar-benar mendukung atau tidak," pungkasnya. (advertorial)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews