Sabtu, 23 November 2024

Tanggul Air Jebol Jadi Penyebab Banjir Besar di Samarinda, BPBD: Dugaannya Karena Air Disposal Tambang

Koresponden:
Alamin
Senin, 18 Desember 2023 19:32

Kepala BPBD Samarinda, Suwarso saat mengungkapkan hasil temuan tim gabungan pasca peristiwa banjir besar yang melanda kawasan Samarinda Utara. (IST)

DIKSI.CO, SAMARINDA – Penyebab banjir besar yang melanda kawasan Samarinda Utara pada akhir pekan kemarin perlahan mulai diketahui sebab pastinya.

Hal itu berdasarkan hasil tinjauan lapangan yang dilakukan BPBD, DLH, BWS dan PUPR yang turun langsung ke lokasi kejadian.

Informasi dihimpun tim gabungan, penyebab banjir dikarenakan jebolnya sebuah tanggul air yang berada di Perumahan Talang Sari pada Sabu (16/12/2023) kemarin.

“Setelah kita turun semua dan dilakukan pengecekan kita menemukan tanggul jebol di area Perumahan Talang Sari,” ucap Kepala BPBD Samarinda Suwarso, ditulis, Senin (18/12/2023).

Dari penelusuran lebih jauh, lanjut Suwarso, pihaknya menemukan dugaan tanggul jebol dikarenakan kapasitasnya yang tak mampu menahan air dari kiriman disposal tambang yang ada di sekitar area perumahan.

“Dari kroscek ada dugaan kalau kegiatan kliring di disposal (perusahaan tambang) ini mengalir ke folder dan tidak mampu membendungnya,” tambahnya.

Selain dugaan air kiriman dari disposal perusahaan tambang, Suwarso juga tak menampik kalau sebab lain seperti faktor cuaca juga memperburuk keadaan. Tingginya curah hujan dengan debit air 110 mililiter per detik dalam waktu dua jam juga menjadi sebab tanggul air jebol.

“Dari analisis tim gabungan di lapangan juga diketahui ada dua aliran air yang masuk di dalam folder. Yakni dari perumahan, dan satu dari disposal tambang,” terangnya.

Perusahaan tambang itu, diketahui berinisial PT LH sedangkan kontraktornya PT EK.

Solusi mengatasi persoalan tersebut, kata Suwarso yakni agar perusahaan tambang bisa membuat folder air mereka sendiri. Khususnya di dekat area disposal mereka.

“Hasilnya pertama kalau pihak penambang harus membuat folder air di dekat disposal mereka. Karena di kawasan itu menurut informasi warga dulunya adalah rawa-rawa yang mana merupakan daerah serapan air. Dan disisi bawah, kita tangani dengan paralel. Kuncinya kita selamatkan warga dulu,” pungkasnya. (tim redaksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews