DIKSI.CO, SAMARINDA - Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda Andi Muhammad Afif Rayhan Harun angkat bicara terkait nasib pedagang kaki lima (PKL) di Kota Samarinda.
Anggota legislatif yang baru saja dilantik menggantikan koleganya Arbain di Fraksi Gerindra itu menyadari bahwa sumber ekonomi masyarakat menengah ke bawah banyak berasal dari aktivitas berdagang.
Namun ditegaskan Afif sapaanya, para PKL perlu bersinergi dengan pemerintah kota agar tidak ada lagi perbedaan persepsi atas penegakkan aturan yang berlaku.
"PKL dan pemerintah bersama DPRD juga harus sama-sama memahami aturan yang ada. Jangan sampai demi kepentingan masing-masing pihak banyak dampak buruk terjadi. Misalnya kemacetan dan carut-marutnya tata kota kita," ujar Afif saat dihubungi Diksi.co, Sabtu (2/10/2021).
Sebagai contoh, Afif mengatakan, kawasan polder air hitam dapat difungsikan sebagai tempat wisata yang menarik. Hal tersebut dapat menjadi wadah berdagang para PKL yang langsung dikelola oleh dinas terkait.
"PKL-PKL di tepian contohnya bisa pindah kesana juga. Jadi terpusat semua fungsi berjalan dengan baik," tuturnya.
Jika rencana tersebut dapat terealisasi, Afif menyakini aktivitas ekonomi masyarakat di kawasan tersebut dapat mendongkrak PAD Kota Samarinda baik dari sektor pajak pariwisata, maupun dari peluang kerjasama pihak ketiga.
"Kalau perputaran ekonomi di kawasan itu berjalan dengan baik dan dikelola dengan bai sudah pasti punya manfaat bagi pendapatan daerah," imbuhnya.
Sebab itu, Afif mengimbau para pedagang untuk selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menghindari adanya kerugian materil akibat terjaring penertiban.
"Masyarakat juga harus patuh. Kita harus sama-sama memutus kebiasaan buruk menempati lahan tanpa izin," pungkasnya. (advertorial)