DIKSI.CO, SAMARINDA - Tepi Sungai Mahakam, di Jalan Ampera, Palaran mengalami abrasi pada Minggu (25/4/2021).
Lokasi abrasi ini bahkan berada tepat di pondasi konstruksi Jembatan Mahkota II. Beredar kabar, akibat abrasi itu, pondasi jembatan mengalami keretakan.
Andi Harun, Wali Kota Samarinda menyampaikan secara teknis, struktur jembatan masih dalam kategori aman.
"Secara teknis struktur jembatan masih aman, hingga ada pengumuman keadaan lain dari pemerintah," kata AH, sapaan akrabnya, Minggu (25/4/2021) malam.
Dugaan sementara kejadian tersebut dipicu oleh aktiftas pengurugan tanah pada sisi sungai sekitar jembatan pada pekerjaan intake (proyek pusat) oleh kontraktor dengan inisial PT. NK.
"Pekerjaan berlokasi sekitar 30 meter dari philon jembatan. Temuan sementara tim, pelaksana (PT. NK) belum mengerjakan turap penahan-bagian yang akan diselidiki apakah termasuk kelalaian/kesengajaan atau karena pertimbangan teknis. Menunggu hasil penyelidikan teknis yang dilakukan besok," jelasnya.
Guna menghindari adanya spekulasi yang tidak didasari kajian teknis, Pemkot Samarinda menerjunkan tim dari Dinas PUPR Samarinda dan Konsultan Jembatan Mahkota II.
Tim itu akan melakukan penyelidikan dan monitoring philon jembatan.
Terkait kabar beredar tidak amannya Jembatan Mahkota II untuk dilewati, Pemerintah Kota Samarinda belum membuat kebijakan penutupan jembatan hingga ada hasil penyelidikan yang menyatakan konstruksi jembatan tidak aman.
"Tiang jembatan diperkirakan tertanam hingga kurang lebih 60 meter. Selanjutnya kami minta kepada media dan semua pihak untuk tidak menyebarkan berita dan analisa bersikap spekulatif yang berpotensi meyebarkan berita hoaks dan meresahkan warga," tegasnya.
"Kiranya semuanya bersabar menunggu sampai besok hari hasil penyelidikan teknis tim. Malah yang bijak mari kita semua berdoa, semoga semuanya baik-baik saja dan seluruh warga Samarinda mendapat keselamatan dan terhindar dari segala musibah," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)