“Untuk hidup sehari-hari dan anak di Jawa,” tambahnya.
Tak hanya itu, SH bahkan mengungkap kalau aksi pencuriannya dilakukan pada siang hari karena keterbatasan fisik dan usia yang sudah menua.
Sebab jika beraksi pada malam hari, mata SH yang sudah kabur tidak ada jelas melihat motor target curian.
“Kalau malam enggak ngeliat mata saya. Nyarinya motor yang kuncinya masih nyangkut aja. Baru saya jual ke daerah sawit,” kata SH.
Meski menyesali perbuatannya, namun aksi pencurian yang dilakukan SH tetap harus dipertanggunjawabkan dihadapan hukum. Terlebih mengingat sepak terjangnya yang berhasil menggasak 21 unit motor.
Sebelumnya diberitakan, aksi pencurian SH sudah dilakukan sejak 2023 silam saat dirinya mulai menginjakan kaki di Samarinda. Selama hampir setahun beraksi, sepak terjang SH akhirnya diungkap petugas pada Juni 2024.