Senin, 28 Oktober 2024

Tak Ada Perlakuan Diskriminasi, Pemkot Samarinda Serahkan Bantuan untuk Difabel dan Tuna Netra

Koresponden:
Alamin
Sabtu, 31 Agustus 2024 13:45

Suasana bantuan untuk difabel dan tuna netra secara simbolis/Foto: Pemkot Samarinda

DIKSI.CO, SAMARINDA - Pemkot Samarinda melalui Dinas Sosial dan Pemberdayaan Manusia serta Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Kesra Setda) menyerahkan bantuan untuk difabel dan tuna netra.
 
Kegiatan itu berlangsung di Anjungan Karamumus, Balai Samarinda, pada Jumat (30/08/2024) siang.
 
Penyerahan bantuan itu secara simbolis dilakukan Asisten I Sekda Samarinda, Muhammad Ridwan Tasa kepada empat orang penerima.
 
Mengawali sambutannya, Ridwan Tasa menyampaikan permohonan maaf karena Wali Kota Samarinda Andi Harun, berhalangan hadir dalam acara ini seperti yang telah dijadwalkan.
 
Beliau mengatakan bahwa hari ini Andi Harun masih menjalani pemeriksaan kesehatan terkait persyaratan pencalonan dalam pemilihan kepala daerah, usai mendaftar di KPUD Samarinda kemarin, Kamis (29/08/2024).
 
Ridwan Tasa melanjutkan bahwa Pemkot Samarinda bersungguh-sungguh dalam berbagai upaya untuk membantu dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk program bantuan kepada difabel dan tuna netra yang dilaksanakan kali ini.
 
"Semua warga Samarinda memiliki hak yang sama. Tidak ada perlakuan diskriminasi,  semua memiliki kesempatan, hak, dan kewajiban yang sama" ujar Ridwan Tasa.
 
Dia juga berpesan kepada warga Samarinda yang difabel, tuna netra, atau memiliki keterbatasan fisik lainnya untuk terus bersemangat dalam berkarya.
 
Sebelum mengakhiri sambutannya, Ridwan Tasa kembali mengingatkan warga Samarinda untuk berperan aktif dalam proses pemilihan kepala daerah pada bulan November nanti.
 
Dia berharap agar warga Samarinda yang memiliki hak pilih turun ke TPS dan menggunakan hak pilihnya.
 
Sebagai ibu kota provinsi, warga Samarinda sudah seharusnya menjadi contoh atau barometer yang baik.
 
"Diharapkan pada pemilihan kepala daerah kali ini, tingkat partisipasi warga Samarinda dapat meningkat sesuai target 80 persen. Hal ini diharapkan lebih baik daripada pemilihan kepala daerah sebelumnya, yang hanya sekitar 50 persen dari total warga Samarinda yang memanfaatkan hak pilihnya," pungkasnya. (*)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews