DIKSI.CO, SAMARINDA - APBD Kaltim 2021 telah disahkan Pemprov bersama DPRD Kaltim, sebesar Rp 11,61 triliun.
Pada postur anggaran 2021 mendatang, Pemprov Kaltim menggelontorkan Rp 200 miliar untuk belanja tidak terduga (BTT).
Isran Noor, Gubernur Kaltim mengungkap Rp 200 miliar anggaran BTT lebih rendah 60 persen dari anggaran 2020 yang sebesar Rp 500 miliar.
"APBD Kaltim 2021 pemprov menganggarkan belanja tak terduga sebesar Rp 200 miliar, atau 60 persen dari BTT tahun 2020," kata Isran, dikonfirmasi Rabu (16/12/2020).
Dana belanja tidak terduga ini pada tahun 2020 dianggarkan untuk penanganan Covid-19 di Bumi Mulawarman.
Pada tahun 2021 BTT dianggarkan lebih rendah. Padahal pandemi Covid-19 diprediksi masih akan membayangi Kalimantan Timur hingga 2021 mendatang.
Untuk itu, Pemprov Kaltim telah bersiap menggelontorkan anggaran di berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) guna penanganan dampak Covid-19.
Penanganan Covid-19 kini dianggarkan di masing-masing OPD terkait.
"Anggaran penanganan Covid-19 sudah dimasukan ke program dan kegiatan OPD terkait," jelasnya.
"Seperti penanganan dampak Covid-19 bidang kesehatan, telah dianggarkan di Dinas Kesehatan Kaltim dan rumah sakit milik pemprov," sambungnya.
Sementara untuk penanganan dampak ekonomi telah dianggarkan dalam program Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kaltim. Tidak hanya di ekonomi, Pemprov bahkan menganggarkan untuk bidang pertanian.
Karenanya, anggaran BTT tidak lagi diperuntukan dalam penanganan dampak Covid-19.
BTT akan digunakan sewaktu-waktu guna kebutuhan mendesak seperti bencana alam dan bencana sosial, yang anggarannya tak masuk di OPD.
"Belanja tidak terduga anggarannya tidak dimasukan atau tidak tersedia di masing-masing OPD," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)