Ia menyebut pemerintah tengah berupaya memperluas akses fasilitas olahraga untuk mendukung pertumbuhan komunitas pickleball di Kaltim.
“Fasilitas yang tersedia akan membuka peluang lebih besar bagi masyarakat untuk mengenal olahraga ini. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga komunitas dan masyarakat luas untuk bersama-sama mendorong pengembangannya,” tuturnya.
Lebih jauh, ia menilai pickleball memiliki potensi untuk menjadi bagian dari gaya hidup sehat masyarakat Kaltim.
Olahraga ini tidak hanya mudah diakses, tetapi juga mampu mempererat kebersamaan, baik dalam lingkup keluarga maupun komunitas.
Sri Wartini sendiri sempat mencoba pickleball untuk pertama kalinya setelah membuka turnamen. Ia mengaku meskipun baru memegang raket pickleball, olahraga ini terasa menyenangkan dan mudah dipelajari.
“Butuh penyesuaian awal, tetapi saya yakin dengan latihan rutin, siapa pun bisa menikmatinya,” jelasnya.
Ia mengajak masyarakat Kaltim untuk memanfaatkan olahraga seperti pickleball sebagai cara menjaga kesehatan sekaligus membangun hubungan sosial yang lebih baik.
“Pickleball bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga kebersamaan. Mari kita jadikan olahraga sebagai bagian dari rutinitas harian kita,” pungkasnya. (adv)