Jumat, 22 November 2024

Soal Dugaan Intimidasi Pelatih Saksi Salah Satu Paslon di Kota Tepian, Komisioner KPU Samarinda Tak Bisa Beri Pendapat

Koresponden:
diksi redaksi
Minggu, 6 Desember 2020 10:0

Ihsan Hasani, Komisioner KPU Samarinda/ IST

Spekulasi pun bermunculan. Aparat pemilu diminta bertindak. Sebagai tanggung jawab pers, media ini pun berupaya mendapatkan klarikasi secara langsung kepada wanita yang terekam dalam video tersebut.

Dari penulusuran media ini, diketahui bahwa wanita berjilbab merah mudah itu bernama Rusmawati. Dia merupakan pelatih relawan Tempat Pemungutan Suara (TPS) paslon nomor 2. 

Kepada media ini, Rusmawati menceritakan kejadian tidak mengenakkan yang dia alami. Di depan kamera Rusmawati menceritakan dengan detail kejadian itu. Peristiwa itu terjadi saat dia mempersiapkan honor para relawan yang sejatinya terdaftar secara resmi di Badan Pemenganan Pasangan Andi Harun-Rusmadi yang bertugas untuk memantau TPS.

Saat dia ingin membagikan honor tersebut kepada relawan, tiba-tiba orang tak dikenal dengan mengenakan masker kain dan bertopi hitam datang mendobrak pintu.

Pria dengan HP di genggaman sambil mengancam dan mengambil semua amplop dan berkas honor relawan yang dibawa Rusmawati.

Dalam penggerebakan itu, pria bermakser kain cokelat tersebut ditemani 4 hingga 5 lima rekannya. Datang dan mengintimidasi ibu-ibu relawan Andi Harun-Rusmadi. 

Dari video yang viral di sejumlah lini masa, lima pria yang belum identitasnya tidak diketahui itu menuding jika aktivitas yang dilakukan Rusmawati dan rekannnya merupakan money politics jelang 9 Desember.

Dituding seperti itu, Rusmawati melawan dan memprotes balik.

“Saya protes dan sempat diancam,” terang Rusmawati. Bukannya argument balik yang dia dapat, justru kekerasan dan dari oknum tersebut.

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews