DIKSI.CO, SAMARINDA - Sejak Maret 2021, Pemprov Kaltim telah membukan seleksi direksi dan dewan pengawas perusahaan daerah (perusda) Kaltim.
Seleksi dibuka di tujuh perusda, baik sebagai direksi maupun dewan pengawas.
Namun hingga kini, tidak diketahui siapa yang terpilih menjadi direksi maupun dewan pengawas perusda.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Isran Noor, Gubernur Kaltim enggan berkomentar. Saat ditanyai awak media, Isran mengeluarkan jurus andalan kelakarnya.
"Apa itu, perusda itu apa," Isran berkelakar.
Saat ditanya soal apakah dirinya telah menentukan nama direksi perusda, hingga jadwal pelantikan.
Isran menjawab dengan nada yang sama. "Kenapa memang perusda itu, apa perusdanya," jawabnya lalu berlalu pergi meninggalkan awak media.
Diketahui, panitia seleksi (pansel) direksi dan dewan pengawas perusda Kaltim, telah menyelesaikan kerjanya pada awal Juni 2021 kemarin.
Aji Sofyan Effendi, salah satu pansel menyebut hasil dari pansel telah diberikan ke Gubernur Kaltim. Nantinta gubernur yang akan menentukan di antara banyak nama itu.
"Untuk kemudian di SK-kan oleh gubernur. Tetapi nanti diserahkan kepada RUPS masing-masing perusda setelah mendapatkan usulan nama dari gubernur," kata Aji Sofyan, dikonfirmasi Kamis (17/6/2021).
Aji Sofyan menyatakan info yang ia dapat, saat ini sudah ada beberapa nama direksi yang dipilih gubernur. Namun hingga saat ini belum diumunkan.
"Karena tidak ada mekanisme pengumuman. Yang ada direksi yang lolos atas nama rekomendasi Gubernur Kaltim di RUPS-kan. Kemudian ditetapkan oleh RUPS," jelasnya.
"Tidak ada pelantikan, yang ada pengukuhan RUPS," sambungnya.
Untuk usulan nama calon direksi dan dewan pengawas, pansel menyerahkan ke Gubernur Kaltim dalam urutan satu hingga tiga nama di masing-masing perusda.
Hak prerogatif gubernur memilih nama dari urutan tersebut.
"Hak gubernur untuk memilih tidak harus berdasarkan urutan. Kalau gubernur mau di urutan ke tiga ya boleh," paparnya.
Kabar beredar, belum diumumkannya nama direksi dan dewan pengawas terpilih oleh Gubernur Kaltim, lantaran berdasarkan ranking dan keputusan penilaian pansel tidak diumumkan dan diduga berubah tidak secara ranking.
"Gak bisa, tidak pernah ada seperti itu, semua yang ditunjuk masuk dalam list tiga orang itu," tegasnya.
Jika nantinya gubernur memilih di luar tiga nama yang disorong pansel, Aji Sofyan menegaskan akan melakukan protes.
"Gak pernah ada, pansel yang akan protes. Buat apa kerja keras pansel kalau yang dipilih bukan hasil pansel," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)