DIKSI.CO, SAMARINDA - Kabar pengungkapan kasus pabrik pil koplo dilingkungan SMP Negeri 34 sudah sampai ke telinga Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Samarinda, Asli Nuryadin.
Dia menyesalkan ada oknum yang memanfaatkan sekolah dalam kondisi tak ada aktivitas belajar mengajar di kala pandemi, sebagai wadah mengolah obat-obatan terlarang.
“Saya sangat menyesalkan ada seperti itu di lingkungan sekolah. Jadi sangat memprihatinkan,” ungkapnya ketika dikonfirmasi, Kamis (3/12/2020) siang tadi.
Asli mengatakan, dengan adanya kejadian seperti itu, ia meminta seluruh pihak sekolah untuk lebih waspada.
“Mudah-mudahan itu bisa menjadi pelajaran bagi yang lain, agar pihak sekolah menjaga kewaspadaan, khususnya guru-guru, itu perlu ditingkatkan,” ucapnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) Samarinda itu berharap, tidak ada orang lain di lingkungan sekolah yang terlibat dalam aktivitas produksi maupun peredaran obat-obatan terlarang tersebut.
“Ini kan sudah diproses polisi, jadi biar polisi menindaklanjuti sejauh mana. Mudah-mudahan tidak ada yang terlibat dari pihak sekolah,” harapnya.
“Ini bisa terjadi, mungkin karena tidak ada guru di sekolah. Karena belajarnya dari rumah jarak jauh, sehingga mungkin dimanfaatkan sama wakar itu kan,” sambungnya.
Menurut laporan dari kepala sekolah, lanjut Asli, selama lima tahun bekerja di sana, tersangka kesehariannya dikenal ulet bekerja dan berperilaku baik.
Pihak sekolah juga tidak menyangka perihal aktivitas tersangka selama pandemi, dititipkan untuk menjaga sekolah justru dimanfaatkan mengubah gudang sebagai pabrik penghasil obat perusak generasi bangsa.
“Tapi kita tidak tahu, apakah sudah lama dia mengolah gudang itu sebagai wadah membuat atau memproduksi itu,” katanya.
“Selama ini gelagatnya tidak terlihat juga dia itu pengguna narkoba atau bagaimana. Kami curiganya dia hanya penyedia saja,” lanjutnya.
Asli mengapresiasi aparat kepolisian yang berhasil mengungkap kasus tersebut. Kini ia hanya tinggal menunggu perihal hasil penyelidikan kepolisian, terkait sudah berapa lama tersangka beraktivitas sebagai peracik pil koplo.
“Kita tidak tahu dia mengedarkan ke mana saja. Khawatirnya ke anak-anak sekolah. Tapi kita tunggu dulu dari pendalaman kepolisian,” ucapnya.
Sementara itu, untuk menghindari hal serupa, Asli telah mengeluarkan surat edaran pada Senin 30 November kepada setiap tingkat SD dan SMP agar lebih mengawasi kegiatan gedung sekolah yang sedang kosong.
“Bayangkan kalau sampai ada siswa yang konsumsi itu, pasti sedih sekali kita. Syukurnya ini belum ada yang turun sekolah, kan. Cuman sedih saja, sekolah dimanfaatkan buat seperti itu,” tandasnya. (tim redaksi Diksi)