DIKSI.CO, SAMARINDA - Kaltim sempat mengalami defisit oksigen. Dari kebutuhan 40 ribu ton per hari, Kaltim hanya meniliki kisaran suplai oksigen sebesar 32 ribu ton per hari.
Hal itu lantaran, kebutuhan oksigen hanya disuplai oleh satu perusahaan yakni PT Samator Gas Samarinda.
Menghadapi kekurangan suplai oksigen ini, Pemprov Kaltim membentuk Satgas Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Kaltim.
Satgas lalu membedah persoalan mendasar terkait pasokan oksigen di Kaltim.
HM Jauhar Efendi, Ketua Pelaksana Satgas Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Kaltim menyebut, kendala yang dihadapi Kaltim mulai dari jumlah tabung oksigen yang masih kurang dari kapasitas dan kemampuan produksi oksigen.
"Kendalanya karena tabung harus di impor. Untuk memenuhi pasokan tabung oksigen, dari PT Pupuk Kaltim dan Pertamina Hulu Mahakam sudah meminjamkan tabung oksigen," ungkap Jauhar.
Persoalan lain yakni kurangnya bahan baku untuk memproduksi oksigen di Kaltim.
Hal itu menjadi kendala seperti yang dialami PT Surya Biru Murni yang mempunyai kapasitas produksi 28 ton oksigen per hari, tetapi kemampuan produksi hanya 10 ton/hari.
Untuk itu, Satgas berupaya mendorong beberapa perusahaan gas di Kaltim untuk turut serta membantu suplai oksigen medis.
Upaya itu pun dibayar lunas. dr Padilah Mante Runa, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim menegaskan kebutuhan oksigen di Kaltim sudah dipenuhi oleh beberapa perusahaan gas.
Saat ini, produksi total 68 ribu ton oksigen per hari siap didistribusikan ke seluruh rumah sakit di Kaltim.
"Kebutuhan gas Kaltim sudah lebih dari cukup per harinya. Sekitar 68 ribu ton per hari sudah siap untuk didistribusikan ke rumah sakit di Kaltim," kata dr Padilah, Rabu (4/8/2021).
Dengan terpenuhinya kebutuhan oksigen di rumah sakit Kaltim, dapat meningkatkan harapan sembuh bagi pasien Covid-19.
Tidak hanya untuk kebutuhan rumah sakit, kebutuhan oksigen bagi pasien yang melakukan isolasi mandiri juga akan dipastikan terus tersedia bagi masyarakat.
"Kelebihan oksigen ini memberi semangat bagi pasien Covid untuk tertangani dan sembuh," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)