Sabtu, 23 November 2024

Samarinda Tertinggi Kekerasan Perempuan dan Anak di Kaltim, DPRD Samarinda Minta Pemerintah Gencar Lakukan Sosialisasi

Koresponden:
diksi redaksi
Senin, 14 Juni 2021 13:57

Laila Fatihah, anggota Komisi II DPRD Samarinda/IST

DIKSI. CO, SAMARINDA - Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Samarinda tertinggi di Kaltim.
Dari update data yang dirilis Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DKP3A) provinsi Kaltim, bulan Mei tahun 2021 sebanyak 61 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Samarinda. 

Dari 61 kasus tersebut, 38 kasus kekerasan dialami perempuan dewasa, dan 15 kasus dialami anak-anak. 

Terkait banyaknya kasus kekerasan tersebut ditanggapi anggota komisi II DPRD Samarinda, Laila Fatihah.
Perempuan hijab menuturkan kekerasan terhadap perempuan dan anak dikarenakan faktor pandemi covid 19. 

"Pemerintah memberlakukan kebijakan Work From House (WFH), ini kan berdampak pada aspek terganggunya masalah keuangan, kesehatan, dan keamanan keluarga, ini merupakan alasan mengapa kekerasan terjadi pada perempuan dan anak," ujar Laila saat dikonfirmasi awak media, Senin 14 Juni 2021. 

Laila menambahkan, stigma negatif merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi. Pasalnya, kerap kali korban yang mengalami kekerasan tidak berani bersuara terkait tindakan yang dialami korban. 

"Baik itu kekerasan secara fisik, mental, maupun seksual, korban kesulitan untuk melaporkan kekerasan yang mereka alami," imbuhnya. 

Lanjut dia. "Kembali lagi pada faktor budaya, sehingga korban masih enggan untuk melapor, apalagi pelakunya lebih sering orang terdekat didalam keluarga," sambungnya. 

Karena itu, peran dari masyarakat sangat penting dalam upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak untuk menguragni angka tersebut. 

Kendati demikian, politisi dari fraksi PPP tersebut, meminta agar pemerintah kota (pemkot) Samarinda bersama OPD terkait gencar melakukan sosialisasi antisipasi kekerasan terhadap perempuan dan anak. 

"Peran dari pemkot melalui DKP3A Samarinda, dan masyarakat sangat penting dalam upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak, untuk menguragni angka tersebut," pungkasnya. (advertorial) 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews