DIKSI.CO, SAMARINDA - Rencana pembangunan jalan terowongan di kawasan Gunung Manggah, Jalan Otto Iskandardinata, Samarinda akan dikerjakan pada tahun 2022 mendatang.
Jadwal tersebut diperoleh usai studi kelayakan atau feasibility study selesai dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda.
Proyek mercusuar era Wali Kota Andi Harun ini direncanakan akan disokong anggaran melalui skema tahun jamak (MYC) selama 3 tahun.
Dikonfirmasi awak media, Wali Kota Samarinda, Andi Harun menyampaikan, berdasarkan hasil studi kelayakan yang disampaikan Dinas PUPR, terowongan dibuat satu arah dari Jalan Sultan Alimuddin (masuk) ke Jalan Kakap (keluar).
Dengan spesifikasi, tinggi dan lebar terowongan 12 meter, panjang totalnya 710 meter. Terdiri dari 155 meter inlet masuk terowongan, 260 meter terowongannya. Kemudian bertemu open cut 60 meter, masuk ke tunnel 120 meter.
"Kemudian ada outlet lagi 115 meter," ungkap Andi Harun, Rabu (23/12/2021) kemarin.
Lanjut Andi Harun, dengan rekayasa lalu lintas seperti itu diharapkan dapat memecah kemacetan di Jalan Otto Iskandardinata (Ottista), hingga penurunan risiko lakalantas di kawasan Gunung Manggah.
Pembuatan terowongan tersebut dijelaskan Andi Harun telah menimbang aspek geologi, geoteknik, dan struktur pembangunan. Pun demikian dengan historis kawasan tersebut yang pernah beberapa kali terjadi longsor, pembangunan terowongan dinilai masih dalam taraf aman.
"Terowongan juga telah dipertimbangkan akan ketahanannya terhadap bencana gempa," ujar Andi Harun
Mengenai anggaran, Mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim itu memaparkan, untuk pembangunan fisik terowongan diperlukan sekitar Rp 419 miliar. Pemkot telah menganggarkan Rp 110 miliar untuk tahap pembangunan tahun depan.
"Gabung dengan 1 proyek MYC pencanangan banjir," jelasnya.
Andi Harun membeberkan, untuk lahan yang digunakan, pemkot memperkirakan akan memerlukan biaya Rp 20-30 miliar. Sebelum proses pembangunan dimulai, sosialisasi kepada masyarakat juga akan dilaksanakan.
"Lahannya sudah siap, memang ada di salah satu sisi kita perlu ada pembebasan lahan, kita akan lakukan secara bertahap. Kami sudah siapkan Rp 10 miliar untuk tahun depan," tutur wali kota.
Ia menambahkan, terowongan diperkirakan mampu menampung beban kendaraan 50.ton. Dengan begitu, dari hasil studi klayakan secara teknis lokasi tersebut sangat memungkinkan dibangun terowongan.
"Artinya bisa lanjut. Pembangunan MYC selama tiga tahun, sampai 2024 nanti," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)