DIKSI.CO, BALIKPAPAN - Rumah seorang warga Megamendung, Kabupaten Bogor, yang enggan dibuka identitasnya, Selasa (28/7/2020) dini hari kemarin dilempari 3 (tiga) bom molotov oleh sejumlah oknum yang tidak dikenal.
Diambil dari unggahan akun Instagram @ono_surono, lemparan bom molotov nampak mengenai kendaraan roda 4 (empat) milik korban.
Mobil dengan nomor polisi F 1694 FA itu nampak terbakar dibagian belakang.
Belum diketahui motif pelaku pelemparan.
Dalam keterangannya, @ono_surono yang merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat menduga peristiwa ini tak lepas dari momen peringatan Kudatuli sehari sebelum kejadian.
"Bom molotov meledak di rumah Kader PDI Perjuangan, PDI Perjuangan mengutuk keras. Hal ini sungguh menunjukkan gerakan teror yang terus menerus dilakukan kepada PDI Perjuangan yang dimulai dari pembakaran bendera partai saat demo penolakan RUU HIP," tulis akun Instagram @ono_surono.
Mendengar hal ini, Anggota Komisi III DPR RI yang membidangi Hukum dan HAM, Irjen Pol (Purn) Safaruddin mengutuk keras perbuatan yang meresahkan masyarakat Indonesia.
"Ini jelas perbuatan melawan hukum, meresahkan masyarakat. Tidak sepatutnya terjadi di bangsa ini," ujar Safaruddin saat ditemui, Rabu (29/7/2020) siang di Balikpapan.
Pensiunan Jenderal Polisi bintang dua ini meminta agar aparat kepolisian segera mengusut tuntas dan menangkap para pelaku.
"Institusi Polri harus segera menuntaskan persoalan ini. Kalau tidak, peristiwa yang sama akan terus berulang. Kasihan masyarakat terus-terusan di teror, apalagi ditengah kondisi Pandemi saat ini," lanjut politisi Senayan asal Fraksi PDI Perjuangan ini.
Pria yang merupakan wakil rakyat asal daerah pemilihan Kaltim ini juga meminta aparat kepolisian, khususnya Polda Kaltim rajin melakukan langkah-langkah pencegahan, agar masyarakat di Bumi Etam terhindar dari kejadian yang meresahkan.
"Semoga ini terakhir kalinya, dan tidak terjadi di Kaltim. Saya harap Polda Kaltim rajin melakukan upaya-upaya pencegahan, agar masyarakat kita (Kaltim) bisa beraktifitas tanpa khawatir dengan teror, kasihan warga kita yang jadi korban," pungkas mantan Kapolda Kaltim ini. (tim redaksi Diksi)