Selain itu, 109 kasus dokter meninggal akibat Covid-19 terbagi dalam tiga spesifikasi dokter.
Di antaranya Guru Besar 7 orang, Dokter Umum 53 orang, dan Dokter Spesialis 49 orang.
"Gambaran ini menunjukkan bahwa pekerjaan dokter saat ini memiliki risiko yang sangat tinggi untuk terpapar Covid-19 disamping juga angka OTG (asimptomatik carier) yang tinggi," jelasnya.
Tingginya kasus kematian dokter ini, PD IDI meminta pemerintah pusat maupun pemerintah daerah bersikap tegas dalam menerapkan kebijakan protokol kesehatan melawan Covid-19.
Hal tersebut harus diikuti juga para aparat pemerintah juga memberikan contoh dengan melakukan protokol kesehatan dalam aktifitas dalam bekerja maupun bermasyarakat.
Selain itu, IDI juga mengingatkan perlunya peningkatan upaya preventif dengan penerapan protokol kesehatan dengan melibatkan kelompok sosial masyarakat sebagai kontrol menjadi satu prioritas untuk menekan laju penyebaran virus.
"Perlu penguatan treatment dilakukan dengan mapping/pemetaan kemampuan faskes, menata dan meningkatkan kapasitas rawat dengan screening atau penapisan yang ketat terhadap pasien, zonasi di fasilitas kesehatan, serta clustering atau pengkhususan rumah sakit rujukan atau yang menangani Covid," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)