DIKSI.CO, SAMARINDA - Rencana Wali Kota Samarinda Andi Harun merevitalisasi kawasan Citra Niaga Part II kian serius.
Saat bertandang ke Bali tepatnya di Kabupaten Badung Andi Harun bertemu arsitek Antonio Ismael Risianto yang merupakan arsitek pertama Citra Niaga.
Dalam catatan manisnya, desain kawasan Citra Niaga besutan Antonio Ismael Risianto berhasil mengangkat nama Samarinda melalui penghargaan internasional Aga Khan Award tahun 1989.
Dilansir dari laman Facebook Pemkot Samarinda, Sabtu (10/4/2021), rencana revitalisasi Citra Niaga mengusung tema "Reinkarnasi".
“Saya khawatir lama-lama Citra Niaga itu hilang. Kita semua tentu tidak ingin hilang, oleh karena itu kita perlu reinkarnasi,” ucap Andi Harun yang mengaku istilah secara spontan keluar dalam forum diskusi bersama Antonio.
Menurut mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim dua periode ini, reinkarnasi yang dimaksud adalah kemunculan atau kebangkitan kembali Citra Niaga dalam cerita versi barunya.
“Alhamdulillah sutradaranya (Antonio Ismael Risianto) sekarang masih panjang umur. Sekarang usianya 69 tahun dan Citra Niaga part I yang beliau arsiteki dibangun tanggal 27 Agustus 1987. Jika tidak direvitalisasi sekarang, nanti akan punah. Saya gunakan istilah reinkarnasi dengan versi baru tanpa meninggalkan kesuksesan di masa lalu,” tegas Andi Harun.
Wali Kota Samarinda yang akrab disapa AH merasa optimis dengan reinkarnasi Citra Niaga part II ini karena masih ditangan “sutradara” yang sama.
“Jadi Citra Niaga versi 30 tahun episode pertama dengan Citra Niaga 30 tahun atau 50 tahun episode kedua. Pasti akan nyambung. Ini tidak akan terputus karena biasanya desain cinema akan terputus kehilangan kontes kalau sutradaranya berganti,” tegas penyandang gelar doktor bidang hukum ini.
Andi Harun mengatakan tidak ingin meninggalkan kesuksesan Citra Niaga di masa lalu era Gubernur Kaltim Soewandi dan Wali Kota Samarinda Waris Husain, tapi juga ingin terus menjadi cerita sukses di masa depan.
“Kita perlu revitalisasi. Melakukan revitalisasi ini tentu perlu tahu konsep dasarnya. Penyusunan konsep dasar akan lebih sempurna jika peletak dasarnya bisa ditelusuri. Keistimewaan Citra Niaga, arsiteknya masih ada. Bapak Antonio umur 69 yang sekarang tinggal di Bali dan dulu 3 tahun di Samarinda,” ungkap Andi Harun lagi.
Andi Harun mengatakan akan meminta Antonio membuat desain baru Citra Niaga yang baru tanpa memutus cerita sukses di masa lalu, konsep peradaban di masa itu dengan kemajuan peradaban manusia di masa kini dan mendatang.
“Insha Allah minggu depan timnya mulai bekerja. Termasuk ada pak Antonio bersama anggotanya masuk di tim ini. Saya akan tongkrongi tim ini,” ucap AH.
Andi Harun mengakui prinsip konsep Antonio sejalan dengan Visi Pemkot Samarinda terwujudnya Samarinda sebagai kota pusat peradaban dimana dalam membangun tidak akan melakukan penggusuran.
Senada dengan pimpinan, Sekretaris Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin menyarankan bagaimana menjadikan Citra Niaga kembali menjadi magnet.
“Kalau bisa kita usulkan jadikan City Walky yang menyambung sampai ke pelabuhan,” ucapnya.
Antonio mengatakan dalam redesain Citra Niaga tetap tanpa menggusur dengan memajukan pedagang kecil, menengah dan ke atas disesuaikan kondisi sekarang.
“Saya sangat apresiasi dengan wali kota yang sejalan. Tunggu saja selanjutnya karena tim mulai minggu depan bekerja,” tandasnya. (tim redaksi Diksi)