Jumat, 20 September 2024

Pusat Buat Aturan Pembatasan Sosial Skala Besar, Pemprov Agendakan Karantina 14 Hari untuk Warga yang Masuk ke Kaltim

Koresponden:
Er Riyadi
Jumat, 3 April 2020 5:50

Balai Pelatihan Pertanian Kaltim jadi lokasi alternatif tempat isolasi ODP dan PDP Covid-19/IST

DIKSI.CO, SAMARINDA - Pemerintah Republik Indonesia, resmi mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020, tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

PP tersebut diteken oleh Presiden Joko Widodo, tertanggal 31 Maret 2020. Dalam PP tersebut mengatur regulasi terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Secara umum, PP Pembatasan Sosial Berskala Besar, berisi tentang pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Pembatasan juga dilakukan terhadap pergerakan orang dan barang untuk satu provinsi atau kabupaten/kota tertentu.

Di Kaltim, PSBB ini segera akan diterapkan, merujuk pada usulan Dinas Kesehatan Kaltim, kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, yang langsung diketuai oleh gubernur.

Tidak main-main, Dinkes Kaltim telah menyiapkan aturan terkait pergerakan orang. Nantinya, seluruh warga yang datang ke Kaltim, akan dikarantina selama 14 hari. Baik bagi mereka yang mengalami gejala medis, ataupun tidak. 

"Seluruh warga yang datang Kaltim, baik itu jalur laut maupun pesawat, otomatis akan menjadi ODP (Orang Dalam Pemantauan), maupun PDP (Pasien Dalam Pengawasan)," kata Andi M. Ishak, saat memberikan rilis kasus Covid-19, Kamis (2/4/2020).

"Kami akan siapkan tempat khusus untuk mengisolasi mereka. Akan kami siapkan di tiap kabupaten/kota, di luar fasilitas rumah sakit rujukan di Kaltim," sambungnya.

Diketahui, lokasi yang tengah dilersiapkan Pemprov Kaltim ini, aka  digunakan sebagai tempat isolasi bagi mereka yang datang atau pulang ke Kaltim. Tidak hanya itu, fasilitas isolasi tersebut juga akan digunakan untuk ODP dan PDP.

Berikut lokasi fasilitas isolasi Covid-19, di Kaltim:

Samarinda

- Balai Pelatihan Kesehatan (80 tempat tidur).

- Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kaltim (20 tempat tidur).

- Balai Pelatihan Pertanian Kaltim (90 tempat tidur).

Balikpapan

- Sylva Lestari Guest House (30 tempat tidur).

- Asrama Haji (masih konfirmasi).

Bontang

- Stadion Taman Prestasi.

- Rusunawa Guntung (90 kamar).

Kutai Kartanegara

- Wisma Atlet (125 tempat tidur).

- Hotel Grand Elty Singgahsana (108 tempat tidur).

- Hotel Lesong Batu (30 tempat tidur).

- Hotel Grand Yudha (126 tempat tidur)

Paser

Belum tersedia.

Penajam Paser Utara

- Wisma PKK

Berau

- Ex Hotel Cantika

Kutai Barat

- Rumah Sakit D Pratama

Kutai Timur

- Gedung diklat, yang terdiri dari 3 gedung. Selain untuk ODP dan PDP, juga diperuntukan bagi petugas medis (80 tempat tidur).

Mahakam Ulu

- Mess karyawan (4 rumah)

(Sumber: Dinkes Kaltim)

"Rencana cadangan lain, beberapa jadi pilihan, kami akan observasi, dan kami lihat secepatnya. Di Samarinda, bisa memanfaatkan Rumah Sakit Islam (RSI), dan hotel atlet. Bila terjadi ledakan pasien Covid-19, kami akan manfaatkan convention hall, untuk dijadikan tempat isolasi pasien," jelasnya.

Selama pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar, nantinya di pintu-pintu masuk Kaltim, seperti pelabuhan dan bandara, akan dijaga ketat oleh petugas kesehatan dan petugas keamanan. Dalam PP 21/2020 tersebut juga berisi pemanfaatan aparat keamanan dalam melakukan pembatasan pergerakan manusia.

Sementara itu, untuk tenaga kesehatan yang dikerahkan untuk pelayanan di lokasi isolasi tersebut. Andi menegaskan pihaknya akan memaksimalkan tenaga dari seluruh rumah sakit dan puskesmas yang ada di Kaltim. Tidak hanya itu, dinkes juga akan melakukan penrekrutan relawan.

"Memaksimalkan tenaga yg ada di RS dan puskesmas, selebihnya akan diusahakan dari relawan," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews