"Berangkat dari kondisi ini, maka subsektor perikanan harus menjadi ekonomi unggulan di Kutai Kartanegara, khususnya untuk peningkatan perekonomian yang berkelanjutan dalam menghadapi kepindahan IKN tak lama lagi," kata Rendi.
Sebagai upaya untuk memotivasi nelayan dan pembudidaya ikan meningkatkan produksi perikanan, maka pihaknya memberikan bantuan perlengkapan bagi mereka seperti perahu, mesin perahu, jaring, jala, bibit ikan, bibit udang, obat-obatan ikan dan lainnya.
Seperti dua hari lalu Rembuk Nelayan di Kecamatan Muara Badak, ia menyerahkan bantuan kepada kelompok nelayan setempat berupa mesin kapal dompeng sebanyak 42 unit, bibit ikan bandeng sebanyak 500 ribu ekor, saponin (obat-obatan untuk budi daya udang) sebanyak 5 ton.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan penyerahan dana hibah Program Kutai Kartanegara Berkah kepada pesantren dan rumah ibadah di Muara Badak, masing-masing untuk Masjid Nurul Iman sebesar Rp1 miliar dan untuk Yayasan Al Muhajirin senilai Rp200 juta.
Rendi mengatakan Rembuk Nelayan sebagai wadah merencanakan kebutuhan para nelayan Muara, sebagai evaluasi mengenai program dan penyaluran bantuan.
"Jangan sampai nelayan terus-menerus menerima bantuan alat tiap tahun, karena ini menggambarkan nelayan tersebut tidak berubah dan tidak berkembang," pungkasnya. (*)