Jumat, 20 September 2024

Proyek Gorong-gorong di Simpang 4 Lembuswana Tak Kunjung Dimulai, Jasno : Kalau Sudah Lelang Harus Segera Dikerjakan

Koresponden:
Achmad Tirta Wahyuda
Sabtu, 2 Oktober 2021 9:47

Jasno, Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Sabtu (2/10/2021)/ Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Komisi III DPRD Kota Samarinda soroti lambannya proyek gorong-gorong di area lajur lambat simpang 4 Lembuswana, Jalan Mayor Jenderal S. Parman.

Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda Jasno menegaskan, pihaknya akan mengkroscek kembali proses lelang yang dikabarkan telah selesai dilakukan.

"Kemarin itu kami belum tahu apakah sudah lelang atau belum, karena itu ranahnya PUPR. Karena waktu hearing (RDP) itu masih banyak yang belum lelang. Secara detail, itu kami belum tahu," ujar Jasno saat dihubungi Diksi.co melalui sambungan telepon seluler, Sabtu (2/10/2021).

"Tapi kalau memang sudah di lelang ya memang harus segera dilaksanakan. Apalagi jalan di Lembuswana itu langganan banjir," sambungnya.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan, pihaknya akan memanggil dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Samarinda untuk mempertanyakan rencana teknis pengerjaan proyek.

"Keinginan kita ya itu bisa seperti di Surabaya, di sana kan hampir daerah titik-titik banjir dibuat seperti itu. Sehingga saluran di bawah itu cukup besar dan bisa menampung air skala besar dan langsung ke sungai," jelasnya.

Jasno mengingatkan, pembangunan proyek gorong-gorong di bawah jalan seyogyanya mempertimbangkan aspek lingkungan. Sebab muara saluran air yang langsung menuju Sungai Karang Mumus (SKM) berpotensi akan mengirim air kembali ke aliran gorong-gorong.

"Jangan sampai air dari SKM malah masuk kesitu. Karena sedimentasi SKM cukup tinggi. Artinya, hilirnya juga harus diperhatikan. Jangan sampai ada gorong-gorong malah masuk kesitu," terangnya.

Diketahui proyek gorong-gorong di bawah jalan merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dalam memutus persoalan banjir.

Alokasi anggaran disiapkan lebih kurang Rp 8 miliar yang dialokasikan melalui APBD murni 2021 dan ditambah dari APBD Perubahan 2021 Kota Samarinda yang belum lama disahkan.

Disinggung mengenai anggaran, Jasno memahami bahwa prioritas Pemkot Samarinda adalah penanggulangan banjir. Namun pihaknya akan kembali mempertanyakan serapan anggaran yang dialokasikan untuk proyek tersebut.

"Waktu kami hearing, bahasanya belum di lelang. Kalau ada informasi seperti ini, akan kami bahas saat RDP nanti," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, rencana proyek penanggulangan banjir di lajur lambat simpang 4 Lembuswana telah melalui tahap lelang proyek.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Samarinda, Hero Mardanus proses pengerjaan proyek masih menunggu komponen proyek seperti beton krikes yang sedang dalam pemesanan.

"Ini prosesnya krikesnya dipesan dulu, lelangnya sudah selesai. Kemungkinan pesannya di Balikpapan," ungkap Hero saat diwawancara beberapa waktu lalu.

Proyek pembangunan parit di bawah jalan raya tersebut ditargetkan rampung pada akhir tahun 2021 

"Insha Allah targetnya Desember ini selesai semua," kata Hero. (advertorial)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews