DIKSI.CO, SAMARINDA - Meski pelaksanaan pesta demokrasi menentukan pemimpin baru Samarinda telah selesai, namun tak serta-merta kebahagiaan dirasakan semua warga Kota Tepian. 

Sebab isak tangis harus mengalir deras dari ruat keluarga seorang pria bernama Toyib Iswayudi. Pria 44 tahun ini diketahui tewas pada Kamis (10/12/2020) siang tadi, tepatnya sehari setelah pencoblosan Pilkada serentak. 

Pria yang karib disapa Bapak Niko ini tewas setelah tersengat aliran listrik ketika ia hendak menyalakan mesin pompa air di Jalan KH Anang Hasyim, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu, tepatnya tak jauh dari taman SMA Negeri 1 Samarinda.

Informasi diterima, Toyib siang tadi hendak menyalakan mesin pompa air untuk sebuah rumah kos yang dijaganya. Jarak bangunan indekos itu dari pompa mesin air sekira 200 meter. 

"Saya engga tahu pastinya. Tadi cuman dikasih tahu sama Ibu Siti, kemudian saya langsung ke danau," ucap Iwan (32) pemilik indekos saat dijumpai di lokasi kejadian. 

Terkejut dengan yang ditemukannya, Iwan kemudian segera melaporkan kejadian itu kepada aparat setempat guna meminta pertolongan. 

Tak lama berselang, jajaran Unit Inafis Polresta Samarinda bersama personel Polsek Samarinda Ulu dan sejumlah relawan tiba di lokasi kejadian. 

Dengan menganakan alat pelindung diri (APD) lengkap, tim gabungan segera melakukan evakuasi terhadap jenazah Toyib. Menghimpun keterangan saksi dan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) pun dilakukan, guna mencari sebab pasti kematian Toyib. 

"Pemeriksaan awal dugaannya korban tewas akibat kesetrum mesin pompa air," ungkap Kasubnit Inafis Polresta Samarinda, Aipda Heri Cahyadi.

Dugaan ini diperkuat saat aparat berwajib menemukan adanya luka seperti sengatan listrik di dada kiri jenazah Toyib. 

"Di dada kiri korban seperti ada bekas sengatan soket listrik," imbuhnya. 

Saat ini, jenazah Toyib pun telah dilarikan ks RSUD AW Sjahranie guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan sebab kematiannya berdasarkan pemeriksaan medis. (tim redaksi Diksi)