DIKSI.CO, SAMARINDA - Misteri kematian pria bernama Jumriansyah (39) warga Samarinda Seberang yang tewas bersimbah darah di Jalan KH Akhmad Dahlan, Kelurahan Sungai Pinang Luar, Kecamatan Samarinda Kota pada Minggu (27/6/2021) lalu perlahan mulai terungkap.
Dari hasil penyelidikan polisi, diketahui Jumriansyah tewas di tangan sekelompok orang yang mana dua di antaranya telah diamankan petugas dan ditetapkan sebagai tersangka.
Sekedar diketahui, polisi awalnya mengungkapkan jika kedua tersangka mengaku menghantam bagian kepala korban menggunakan balok kayu, yang menyebabkan luka dan berujung meregang nyawa.
"Motifnya gara-gara korban mau beli sabu, tapi uangnya kurang. Dan terjadilah penganiayaan," ungkap Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andika Dharma Sena melalui Kanit Jatanras, Ipda Dovie Eudy Selasa (6/7/2021) siang tadi.
Lebih lanjut dikisahkan polisi perwira menengah tersebut. Pada Minggu (27/6/2021) waktu kejadian, korban awalnya melangsungkan pesta miras dengan rekan-rekannya di salah satu tempat hiburan malam (THM), yang terdapat di kawasan Kecamatan Samarinda Kota.
Sepulangnya usai pesta alkohol dengan rekan-rekannya, korban kemudian hendak membeli sabu dengan salah satu pengedar kenalannya yang berada di Gang Bakti, Jalan Lambung Mangkurat, Kecamatan Samarinda Kota.
“Dalam keadaan mabuk itu dia mendatangi salah seorang kenalannya hendak membeli sabu,” ucapnya.
Singkatnya, saat sedang transaksi, uang yang diberikan korban ternyata kurang. Karena uang yang diberikan tak sesuai harga, pengedar itu enggan untuk memberikan dua poket sabu yang sebelumnya sudah dipesan.
Karena tak mendapatkan sabu, korban lantas mengamuk. Dengan berbekal sebilah badik, korban menyerang siapa pun yang ada di hadapannya. Akibat kebrutalannya itu, salah seorang warga sampai mengalami luka di bagian lehernya.
Warga yang geram dengan tingkah korban lantas menyerang balik. Sadar karena kalah jumlah, korban kemudian kabur. Hingga akhirnya korban terjatuh di pinggir Jalan Ahmad Dahlan. Warga yang kadung geram kemudian mengeroyok korban hingga bersimbah darah dan meregang nyawa.
“Kalau dia tidak menebas orang mungkin gak sampai begitu,” terangnya.
Masih kata Dovie, kedua tersangka kini masih menjalani pemeriksaan dan penahanan di Polsek Samarinda Kota.
“Untuk LP (laporan polisi) kemarin yang menangani Polsek Samarinda Kota. Tapi yang backup dan menangkap kedua tersangka ini dari Satreskrim Polresta Samarinda. Sekarang yang bersangkutan sedang dilidik di Polsek Samarinda Kota. Jadi masih dikembangkan lagi,” tandasnya
Pun dengan pelaku lainnya yang turut terlibat di dalam aksi pengejaran dan pengeroyokan terhadap korban. Hingga kini pihaknya masih terus melakukan pengejaran terhadap mereka.
“Kelanjutan dari hasil penyelidikan untuk DPO (daftar pencarian orang) tetap kami cari,” ungkapnya.
Kendati pihak kepolisian telah menahan pelaku utama di balik penyerangan, namun pihaknya masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya yang terlibat dalam penyerangan.
“Dikarenakan yang ikut-ikutan memukul ini kan tetap pengeroyokan jatuhnya. Meskipun penyebab kematiannya gara-gara dari hantaman kayu kedua tersangka ini,” jelasnya.
Dari hasil penyelidikan sementara, diketahui orang yang terlibat dalam aksi pengeroyokan itu ada sebanyak tujuh orang.
“Tapi saat korban terjatuh dan ikut memukul itu masih belum diketahui. Yang jelas, dua tersangka ini mengakui, kalau merekalah yang menghantam korban menggunakan kayu hingga korban meninggal dunia,” terangnya. (tim redaksi Diksi)