DIKSI.CO, SAMARINDA – Kasus pengeroyokan pegawai Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) bernama Kevin di Kantor Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (5/9/2023) lalu berhasil diungkap pihak kepolisian.
Hasilnya, tiga pelaku pengeroyokan berhasil dibekuk oleh jajaran Polresta Samarinda belum lama ini. Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli.
“Iya sudah diamankan, ada tiga orang yang kami amankan,” ucap Ary Fadli, Rabu (13/9/2023).
Lanjut dijelaskannya, aksi pengeroyokan tiga pelaku terhadap Kevin karena bermotif sakit hati.
“Motifnya sementara, karena ada sakti hati ada keluarga yang dihina. Selebihnya masih pendalaman,” tambahnya.
Meski telah mengamankan tiga orang, namun Ary Fadli masih belum membuka jelas kasus tersebut. Seperti inisial para pelaku, karena masih ada beberapa orang lain yang juga masih diburu.
“Iya masih ada yang kita kejar juga. Yang jelas melakukan pemukulan sudah kita amankan semua. Kita sekarang masih mencari beberapa orang lainnya yang juga ada di lokasi pada saat kejadian,” tutup Ary Fadli.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa pengeroyokan itu berlangsung di Kantor DPW Perindo Kaltim yang terletak di Jalan Juanda, Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda pada Selasa sore (5/9/2023).
Kevin, yang hadir untuk menemui dua rekannya yang merupakan kader Perindo Kaltim, mengalami pemukulan brutal hingga mengakibatkan dirinya terkapar.
"Korban dikeroyok oleh sekitar empat orang. Orang lain hanya datang dan melihat saja. Dia dipukul sampai tersungkur parah, baru kemudian mereka pergi menggunakan sepeda motor dan mobil," ungkap Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perindo Kalimantan Timur, Hamdani, Rabu (6/9/2023).
Menurut Hamdani, peristiwa ini terjadi setelah Kevin makan siang bersama dua temannya yang merupakan anggota Perindo Kaltim. Namun, motif dari penyerangan tersebut masih menjadi misteri.
"Sebenarnya kami tidak tahu apa yang menjadi penyebabnya. Karena korban itu kebetulan habis makan siang bersama dua temannya yang merupakan anggota Perindo," jelasnya.
Setelah makan siang, sejumlah orang tak dikenal tiba-tiba masuk ke kantor tersebut dan melakukan pemukulan. Meskipun ada upaya penjaga keamanan untuk meredakan situasi, pemukulan terhadap Kevin terus berlanjut hingga ke luar gedung kantor.
"Setelah makan siang, dia duduk-duduk di kantor itu. Karena dua temannya mengikuti rapat bersama saya, Kevin bersembunyi di belakang kami yang sedang rapat di lantai 3. Dia dipukul di dalam gedung tersebut, lalu berlari ke lantai 2, namun pemukulan masih berlanjut hingga dia keluar gedung," ungkap Hamdani.
Sementara itu, Kapolresta Samarinda, Kombes Ary Fadli, mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait serangan terhadap pegawai Kemenkumham tersebut. Saat ini, Kevin masih dirawat di rumah sakit dan belum dapat dimintai keterangan.
"Korban masih berada di rumah sakit dan belum dapat memberikan keterangan. Kami telah melakukan upaya-upaya untuk mengumpulkan barang bukti dan mencari pelakunya," kata Ary.
Ary juga menyebut bahwa polisi telah memeriksa saksi-saksi, terutama pegawai Perindo yang berada di lokasi saat pengeroyokan terjadi.
"Kami telah mengambil keterangan dari saksi-saksi yang ada di tempat kejadian perkara. Namun, jumlah pelaku belum dapat dipastikan karena informasi masih simpang siur. Ada yang menyebutkan 20 pelaku, ada yang mengatakan 15. Kami masih terus mengumpulkan bukti dan keterangan untuk menentukan jumlah pelaku yang sebenarnya," tambahnya.
Meski begitu, polisi telah berhasil mengidentifikasi sebagian pelaku pengeroyokan dan tengah melakukan pengejaran terhadap mereka.
"Anggota kami sedang mencari identitas para pelaku dan beberapa di antaranya sudah berhasil diidentifikasi, meskipun masih dalam pengejaran," tandas Ary. (tim redaksi)