Sabtu, 23 November 2024

Polisi Amankan Pelaku Pendorongan yang Menyebabkan Gusti Tewas di Sungai Mahakam, Inisialnya J

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Jumat, 20 November 2020 11:7

FOTO : Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Yuliansyah saat dijumpai siang tadi di dekat ruang kerjanya/Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Tiga hari sejak pemuda bernama Gusti Dwi Prasojo (18) tenggelam diperairan Sungai Mahakam, polisi akhirnya berhasil menguak pelaku pendorongan tersebut pada Kamis (19/11/2020) malam tadi sekira pukul 19.00 Wita. 

Pelaku merupakan seorang pria berinisial J yang diamankan petugas kepolisian di Pelabuhan Parepare, Sulawesi Selatan. Diduga kuat, pelaku yang berhasil diamankan di luar pulau Kalimantan ini bertujuan untuk menghilangkan jejak perkara yang telah merenggut nyawa Gusti.

Hal ini turut dibenarkan Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman melalui Kasat Reskrim Kompol Yuliansyah saat dijumpai di Mapolresta Samarinda, Jumat (20/11/2020) siang tadi. 

"Kami belum bisa memberitahukan secara lengkap karena setelah diamankan kami mau mendalami secara intensif dulu, apakah dia bersama orang lain, karena saksi mengatakan ada dua orang saat kejadian," beber Yuliansyah. 

Seperti keterangan saksi, kalau aksi itu dilakukan dua orang pria tak dikenal, namun pihak kepolisian baru mengamankan satu di antaranya. 

"Kami masih dalami. Jadi saya harap rekan-rekan bersabar dulu, karena sedikit lagi. Dan pelaku sedang dalam perjalan menuju Samarinda," imbuhnya. 

Meski baru satu yang diamankan, namun polisi sekarang telah mengantongi identitas pria lainnya yang diduga beraksi bersama pelaku J. Tak seperti pelaku J, pelaku yang diburu saat ini diduga kuat masih berada di dalam lingkup Kota Tepian. 

Terungkapnya identitas pelaku hingga berhasil diamankan berkat kerja keras yang dilakukan. Penyelidikan lapangan seperti olah tempat kejadian perkara, pra-rekonstruksi, pemeriksaan sembilan orang saksi dan hasil autopsi di RSUD AW Sjahranie pada Kamis 19 November kemarin. 

"Motifnya seperti apa nanti kami dalami dulu. Yang jelas antara korban dan pelaku tidak saling kenal," tegasnya. 

Selain itu, Yuliansyah juga menerangkan kalau pelaku J bertolak ke Parepare pada Rabu 18 November menggunakan kapal KM Aditia dari Pelabuhan Samarinda. Tepatnya sehari setelah melakukan aksi pendorongan yang membuat Gusti tewas. 

Mendapatkan informasi tersebut, polisi segera melakukan koordinasi dengan aparat tempat tujuan pelaku J hendak bertambat. Sementara polisi berpakaian sipil dari Samarinda segera menyusul menggunakan jalur udara.

"Jadi sampe di sana, pelaku turun langsung kami amankan," urainya. 

Sementara itu, saat disinggung mengenai hasil autopsi secara kasat mata yang dilakukan polisi gabungan dari Tim Inafis Satreskrim Polresta Samarinda, Polsek Samarinda Ulu dan Polda Kaltim diketahui pada jenazah korban tak ditemukan barang berharga. 

Seperti tas, ponsel, dompet dan uang tunai senilai Rp1,7 juta. Hal ini didapatkan polisi dari keterangan ibu korban yang menyampaikan hal tersebut. 

Meski sejumlah barang berharga di tubuh Gusti raib entah ke mana, namun kunci motornya ditemukan polisi berada sekitar enam meter dari lokasi korban terakhir terlihat. Tepatnya kunci kendaraan Gusti ditemukan di deket motornya terparkir. 

Selain barang berharga, polisi juga menemukan adanya luka lebam di tubuh korban hasil dari pemeriksaan saat autopsi dilakukan sore kemarin. 

"Dari hasil autopsi, belum keluar secara resmi, tapi jika dilihat secara kasat mata, dokter menyampaikan ada sedikit luka di leher bawah," sambungnya. 

Ditanya lebih jauh mengenai luka tersebut, Yuliansyah masih belum mau menerka lebih jauh. Apakah luka itu disebabkan hantaman benda tumpul seperti balok kayu atau menggunakan tangan kosong pelaku, nantinya akan diketahui secara pasti jika pihak RSUD AW Sjahranie telah mengeluarkan hasil resminya. 

"Yang jelas ada benturan yang menyebabkan luka, apakah dicekek atau didorong kami belum tahu," kata Yuliansyah lagi. 

Meski satu pelaku telah diamankan, namun polisi tetap harus bekerja keras. Sebab satu pelaku lainnya masih bebas berkeliaran dan sedang diburu petugas Korps Bhayangkara. 

"Kalau semua sudah diamankan serta alat bukti sudah kami lengkapi nanti kami kabarin lagi," pungkasnya. (tim redaksi Diksi) 

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews