Jumat, 20 September 2024

Petugas Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 Mengenakan APD Berlapis hingga Sterilisasi Seluruh Jalur yang Dilalui

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Kamis, 30 April 2020 10:1

Proses pemakaman pasien PDP Covid-19 yang dilakukan petugas dengan mengenakan APD berlapis, hingga sterilisasi seluruh area yang dilalui dan digunakan mereka./HO

DIKSI.CO, SAMARINDA- Sebagai garda terdepan dalam proses evakuasi setiap pasien Covid-19, tentu membuat jajaran BPBD Samarinda harus mengetatkan protokol keamaan mereka.

Terlebih ketika mereka menangani proses pemakaman pasien PDP Covid-19 yang dikebumikan pada Selasa (28/4/2020) lalu di Kelurahan Tanah Merah, Samarinda Utara, petugas wajib mengenakan alat pelindung diri (APD) berlapis.  Dijelaskan Plt BPBD Kota Samarinda Hendra AH, penggunaan APD berlapis kala itu memang wajib dilakukan. Selain itu, ia pun menjelaskan sedikitnya menurunkan 10 petugas yang juga sesuai prokotol pemakaman pasien Covid-19.  Selain itu, pengemasan jenazah juga, diungkapkan Hendra, harus dilakukan secara seksama. Yakni pertama jenazah setelah dibaluti kain kafan, kemudian dibungkus menggunakan plastik dan dimasukan ke dalam peti kayu, terakhir kembali dilapis plastik pembungkus, serta disemprotkan cairan disinfektan.  "Penggali kubur juga wajib mengenakan APD lengkap," jelas Hendra, Kamis (30/4/2020). Lebih jauh dijelaskannya, pemakaman kemarin juga dilakukan menggunakan tali yang mana peti jenazah diulur hingga masuk ke dalam liang lahat.

Hendra melanjutkan, protokol penanganan dari Kementerian Kesehatan RI sudah menetapkan standart pemakaian APD, namun pihaknya tetap merasa waswas sampai akhirnya membuat para petugas di lapangan melapisi APD mereka hingga tiga lapis.

Untuk pemakaman, sama seperti pada umumnya di masyarakat hanya saja anggota keluarga pasien terpapar Covid-19 tidak diperkenankan hadir dalam prosesi tersebut. "Kami pun waswas, sudah memakai APD lengkap namun masih menggunakan lapisan lain di dalam baju hazmat. Peti jenazah pun tidak akan bocor karena sudah dilapisi hingga dua lapis," ucapnya. Selain sterilis area pemakaman, penyemprotan disinfektan di sepanjang jalur yang dilalui tim BPBD juga dilakukan guna antisipasi kedepannya.

Setelah pemakaman usai dilakukan, anjuran selanjutnya ialah APD tak boleh dibakar melainkan ditanam sesuai anjuran Tim Gugus Tugas Penangan Covid-19 di pusat pemerintahan.  "Setelah semua dilakukan petugas kami juga langsung dianjurkan mandi untuk antisipasi pribadi," kata Hendra.  "Mobil ambulans yang kami gunakan juga langsung disemprot disinfektan dengan kadar dua kali lebih banyak dari biasanya," sambungnya.  Tujuan penyemprotan mobil ambulans dengan kadar disinfektan dua kali lebih banyak dari biasanya ini agar tim penjemputan bisa langsung bergerak ketika ada pasien selanjutnya.  "Biar setelah dibersihkan langsung bisa digunakan kembali," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews