DIKSI.CO, KUKAR – Tanggal 27 Januari selalu menjadi moment spesial bagi warga di Kecamatan Sanga-sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Sebab pada tanggal itu, tepatnya sejak 1947 silam, Sanga-sanga mengambil peran bagi perjuangan bangsa mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Di hari jadi, atau peringatan 73 tahun kecamatan berjuluk “Kota Juang” ini, sejumlah kemeriahan turut diselenggarakan.
Tak lupa, pun dengan harapan agar Sanga-sanga bisa terus bertumbuh di masa depan. Khususnya dari sektor pembangunan fasilitas pendidikan.
“Saya harapkan itu yang utama itu adalah pendidikan, kalau bisa ada universitas di sini (Sanga-sanga). Dulu pernah diselogankan kota pendidikan waktu saya kecil (di Sanga-sanga) tapi tidak pernah berlanjut dan itu kita inginkan kembali agar pemerintah bisa mewujudkannya,” harap H Abidinsyah disela kegiatan jalan santai bertema "Pahlawan Idaman Rakyat" di lapangan bola Pertamina Asset V Field Sanga-sanga, Minggu (29/1/2023).
Lanjut dijelaskan putra kelahiran Sanga-sanga itu, harapan dijadikannya Kota Juang sebagai pusat pendidikan di wilayah pesisir Kukar bukan tanpa alasan. Selain untuk memajukan kualitas anak bangsa, hal itu juga nantinya dibutuhkan guna menyambut perpindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara di Bumi Etam.
“Harapan kita begitu agar anak anak kita di masa depan bisa meneruskan semangat kota juang untuk pembangunan bangsa yang lebih maju dan jaya. Kita ingin anak-anak kita di masa mendatang bisa menjadi gubernur, jadi pejabat negara, bahkan jadi panglima,” tambahnya.
Selain itu, H Abidinsyah juga kembali mengenang Sanga-sanga di waktunya kecil. Kata dia, dahulu, saat peringatan hari juang Sang-sanga, para petinggi negeri selalu hadir dan moment pengibaran sang merah putih menjadi moment krusial yang terus diperingati setiap 27 Januari.
“Kita juga mengharapkan agar pemerintah memperhatikan sejarah yang ada di Sanga-sanga. Zaman saya anak-anak saat peringatan (27 Januari) gubernur pun hari, bahkan panglima, dan batalyon serta pejabat lainnya juga hadir memperingati hari perjuangan,” kenangnya.
Menurut H Bidin (sapaan karibnya), kehadiran para pejabat di masa kecilnya saat peringatan 27 Januari adalah suatu kewajiban. Sebab sejarah yang tertulis di Sanga-sanga dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa begitu besar.
“Kedepannya kita mau agar peringatan ini bisa lebih besar dan diperhatikan pemerintah, saya tidak mau hanya sekadar ditingkat kecamatan saja. Itu harapan saya. Karena sejarah sangatlah penting bagi jati diri bangsa dan generasi penerus kita,” tegasnya.
Dalam semarak kemeriahan memperingati Kota Juang Sanga-sanga yang ke-73 kali ini juga turut dihadiri oleh pejabat, seperti Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi bersama Sekda Pemkab Kukar, Sunggono.
Dalam kesempatan itu, harapan H Bidin bak bersambut gayung. Orang nomor dua di Kaltim itu juga mengutarakan kalau semangat membangun pendidikan bagi generasi penerus bangsa adalah hal penting yang harus wujudkan.
“Tentu itu sesuai dengan pembangunan Indonesia Maju di tahun 2025. Dan kita juga mengharapkan agar warga Sanga-sanga bisa mendapatkan kesempatan pendidikan dengan baik,” ucap Hadi Mulyadi.
Kesempatan pendidikan yang lebih baik, lanjut Hadi, adalah hak yang harus dijaminkan negara kepada generasi penerus bangsa. Sebab bukan tidak mungkin, kalau di masa mendatang putra-putri Sanga-sanga bisa menjadi pejabat penting bagi Indonesia.
“Mungkin kedepannya (putra-putri Sanga-sanga) bisa menjadi gubernur, atau bahkan presiden sekalipun. Dan juga kita harapkan kegiatan peringatan hari jadi Sanga-sanga ini bisa terus meriah setiap tahunnya, dan tentunya tak lupa kami dari pemerintah provinsi akan memberikan supportnya,” pungkasnya. (tim redaksi)