"Ya data dari SSGI tadi sebagai perbandingan dan acuan kita juga untuk bekerja lebih keras menangani kasus stunting di kota Samarinda. Perlu keterlibatan aktif pihak lurah di kelurahan dan camat di kecamatan untuk mencegah stunting," ujar Rusmadi.
Ia berharap agar lurah memiliki peran aktif untuk mengetahui dan mendata para warganya yang terkategori stunting hingga miskin ekstrem.
"Pemkot Samarinda sedang berupaya mewujudkan manajemen satu data risiko keluarga stunting atau miskin ekstrim pada setiap lintas OPD dan pemangku kepentingan tiap satuan tingkatkan pemerintahan,"ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan agar program bantuan dan peningkatan kesehatan serta kesejahteraan ekonomi dapat benar-benar terarah kepada masyarakat yang membutuhkan.
Ia berharap agar Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Samarinda agar dalam melaksanakan tugasnya mendapatkan pendamping dan pelatihan teknis dari pemerintah pusat. Perlunya dukungan pembangunan infrastruktur dari kementerian terkait.
"Tentunya perlu pendampingan agar juga transfer ilmu pengetahuan dan pendamping itu sampai kepada tingkat keluarga dan menciptakan masyarakat yang sehat dan kuat," pungkasnya. (adv)