DIKSI.CO, MALINAU – Pengungkapan kasus sindikat pencurian kendaraan bermotor (curanmor) lintas provinsi yang dilakukan tiga tersangka beberapa waktu lalu, membuat pihak kepolisian memberi perhatian serius.
Khususnya bagi pihak Polres Malinau yang menyebut kalau wilayah hukumnya saat ini marak disasar pelaku curanmor untuk menjual motor hasil curian.
Oleh sebab itu, Kapolres Malinau AKBP, Heru Eko Wibowo melalui Kasat Reskrim Polres, Iptu Reginald Yuniawan Sujono mengimbau agar masyarakat harus lebih meningkatkan waspada.
Selain menjaga kendaraannya, baik roda empat maupun sepeda motor, juga untuk membeli kendaraan roda dua yang dijual dengan harga murah tanpa disertai surat yang lengkap.
“Siapapun yang menawarkan kendaraan dibawah harga rata-rata atau murah, itu patut dipertanyakan. Harus ditanyakan dengan jelas asal muasal dan sebagainya. Jangan tergiur dengan harga sepeda motor yang murah tanpa dilengkapi surat-surat kendaraan yang sah, karena barang tersebut dianggap rentan hasil curian atau kejahatan,” imbau Reginald, Jumat (26/4/2024).
Dari pengungkapan kasus sindikat Curanmor lintas provinsi ini juga diperkirakan terdapat modus seragam penyamaran curanmor di Kaltara.
Yaitu dengan memindahkan hasil pencurian ke luar daerah.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam memarkirkan kendaraannya baik itu sepeda motor ataupun mobil. Terutama sepeda motor yang marak terjadi aksi pencurian. Kemudian pastikan kendaraannya pada saat terparkir sudah dalam kondisi terkunci dan jika perlu gunakan kunci ganda. Karena Kaltara saat ini sudah menjadi wilayah lintas untuk penyelundupan barang curian dan tentu jangan sampai masyarakat Kaltara sendiri yang menjadi korbannya,” bebernya.
Saat ini polisi juga tengah melakukan pengembangan kasus untuk menguak adanya sindikat Curanmor lainnya yang masih beroperasi di wilayah Kaltara.
“Sudah kita koordinasikan kepada semua pihak, jadi tidak hanya kepolisian di Malinau saja yang akan bergerak tapi kepolisian dari Polda Kaltim juga akan ikut menyelidiki kasus ini. Apalagi mereka merupakan sindikat yang teroganisir dengan baik, sehingga tentu masih ada pelaku-pelaku lainnya yang kita curigai masih berkeliaran,” pungkasnya. (*)