DIKSI.CO, SAMARINDA- Kelakuan Zerry Ramadani, pria 31 tahun yang bekerja sebagai petugas keamanan alias sekuriti di kawasan Pulau Atas, Kecamatan Sambutan, tepatnya di galangan kapal PT Karya Pacific Shipyard, tak bisa dibenarkan. Hal tersebut lantaran Zerry Ramadani telah terbukti menjadi otak pencurian besi tua.
Tak sendirian, Zerry diketahui melakukan aksinya bersama tiga rekannya yang lain, yakni Riduan (28), Sani (26) dan Samsuri (26).
Kejadian tersebut bermula pada Jumat (8/5/2020) lalu, sekira pukul 22.00 Wita. Para pelaku diketahui berboncengan mengendarai motor. Sedangkan Zerry kala itu tengah menunggu tiga rekannya di lokasinya bekerja.
Dengan leluasa, komplotan pencurian besi tua itu mengumpulkan hasil jarahan mereka. Setelah itu, untuk memindahkan besi tua tersebut para pelaku menyewa sebuah pikup, kemudian dibawa ke salah satu rumah pelaku.
Setelah mendapatkan laporan dari pihak perusahaan, pihak kepolisian langsung melakukan pengecekan ke lokasi dan benar telah terjadi kehilangan. Dari hasil penyelidikan, didapatkan indikasi kalau pelakunya adalah Zerry bersama tiga rekannya.
"Pelakunya orang dalam sendiri, makanya dengan mudah mereka bisa keluar-masuk," ungkap Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota Iptu Abdillah Dalimunthe saat dikonfirmasi Minggu (10/5/2020).
Keempatnya diamankan pada Sabtu (9/5/2020) lalu, sekira pukul 10.00 Wita di kediaman masing-masing.
Lebih lanjut dijelaskannya, berdasarkan pengakuan pelaku, rencanaya besi tua tersebut akan mereka jual. Dari pengakuan perusahan, pihaknya mengalami kerugian hingga Rp 4,5 juta.
"Sekarang masih kami proses lebih lanjut keempatnya," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)