“Intimidasi ada terus ancaman-ancaman. Dituduh money politic dan sebagainya. Tapi tetap saya protes karena itu tidak benar. Itu memang ada uang amplop Rp 200 ribu. Tapi itu untuk uang honor saksi TPS yang saya gaji tadi,” ujarnya.
Sebagai bukti, ia pun sampaikan telah memiliki surat mandat.
“Saya punya surat mandat,” ujarnya.
“Kemudian, yang dilakukan mereka setelah saya menunjukan surat mandat, saya diancam mau difoto mau diapain, saya bilang silahkan. Karena saya di sini kerjanya bukan membagikan uang untuk pencoblosan, tapi saya membagikan honor untuk yang pekerja di dalam TPS,” katanya.
Intimidasi lain yang didapatkan juga disebutkan.
“Tas saya, STNK, dan handphone saya dihambur juga. Saya tidak kenal mereka dari mana, mereka datang dan mengancam mengshare ke mana mana. Tapi saya tetap bilang, silahkan share karena uang ini gaji bukan untuk pencoblosan,” ujarnya.