DIKSI.CO, SAMARINDA - Dinas PUPR Kaltim bersama Korem 091/ASN, dan pejabat di Pemprov Kaltim melakukan susur Sungai Karang Mumus (SKM), Selasa (6/4/2021).
Pemantauan sungai dipimpin Runandar, Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas PUPR Kaltim, menyusuri SKM mulai dari Jembatan Selili hingga Jembatan Griya Mukti Sempaja Utara.
Pihak PUPR Kaltim dari penelusuran SKM ini menemukan masih ada beberapa titik lokasi yang menyebabkan bottle neck (penyempitan) yang menghambat arus air SKM.
Penyempitan sungai akibat bangun warga berada di titik kawasan Pasar Segiri, Jembatan Ruhui Rahayu, Jembatan Gg Nibung, antara Jembatan Lambung Mangkurat dengan Jembatan Agus Salim.
"Kita harapkan Pemkot Samarinda dapat membebaskan ataupun merelokasi pemukiman di sana, sehingga kami dapat melanjutkan normalisasai pada daerah bottle neck tadi,” ungkap Runandar, Selasa (6/4/2021).
Sebelumnya Pemprov Kaltim telah melakukan normalisasi sejak 2019-2020. Untuk tahun 2021 ini program normalisasi akan dilanjutkan kembali.
“Program nomalisasi SKM ini adalah penanganan banjir di Kota Samarinda. Adanya normalisasi SKM tentu dapat meminimalisir banjir untuk jangka pendeknya,” jelasnya.
Untuk jangka pendek, normalisasi dilakukan di SKM, namun juga Sungai Karang Asam Besar yang sudah dilakukan sejak pada 2020 lalu.
Normalisasi ini dapat meminimalisir banjir dan sudah dirasakan warga di Jalan M. Said Samarinda. (tim redaksi Diksi)