DIKSI.CO, BONTANG - Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni terus mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi anjuran pemerintah.
Pasalnya, baru 2 hari pasca pasien positif corona virus disease (Covid-19) dinyatakan sembuh, warga seolah menganggap pandemi telah berakhir.
Ditegaskan Neni, kendati Bontang tak lagi memiliki pasien positif Covid-19, status Kejadian Luar Biasa (KLB) tidak dicabut.
"Masih tetap KLB, artinya ini kan masih wabah nasional, WHO juga mengatakan secara global terjadi pandemi Covid-19," katanya.
Dari pantauan di lokasi, jalan mulai ramai kembali. Cafe dan tempat nongkrong mulai terisi, meski tidak padat, di beberapa tempat makan pun sudah ada yang tidak take away.
Terbukti 2 malam ini jajaran Polres Bontang meningkatkan intensitas patroli di sejumlah tempat dan jalan protokol. Mereka memberikan arahan bagi yang masih berapa di tempat berkumpul, tentu untuk dibubarkan dan kembali ke rumah masing-masing.
Perlu menjadi peringatan bagi seluruh warga Bontang. Sebab resiko penyebaran Covid-19 di Bontang masih terus mengintai hingga kini. Mobilitas warga yang mengunjungi daerah terjangkit menjadi salah satu faktornya.
Dari data gugus percepatan Covid-19 menunjukkan terjadi penambahan orang dalam pemantauan (ODP) tiap harinya. Per Senin (6/4), jumlah status ODP Bontang sudah mencapai 57 orang, bertambah 4 dari sebelumnya.
Untuk status monitoring, sudah berada di angka 4.586 orang yang terdiri dari 621 orang dengan keluhan, 3.965 tanpa keluhan dan sisanya 1.762 telah selesai monitoring.
Oleh karena itu, Neni kembali mengingatkan seluruh warganya tetap bekerja, belajar, berdo'a dan beribadah dirumah, karena resiko penyebaran Covid-19 di Bontang dianggap masih tergolong tinggi.
"Physical distancing diterapkan. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, jangan pegang bibir, mulut, hidung atau mata sebelum mencuci tangan, serta menggunakan masker," tuturnya. (tim redaksi Diksi)