Sabtu, 23 November 2024

Partisipasi Pemilih di Bontang Meningkat, Capai 70,79 Persen

Koresponden:
diksi redaksi
Kamis, 17 Desember 2020 6:58

Sesi foto usai rapat pleno yang digelar di Bontang/ Diksi.co

DIKSI.CO, BONTANGPartisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bontang 2020 mengalami peningkatan dibandingkan Pilkada 2015 lalu.

Menurut data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bontang tahun ini mencapai 70,79 persen, sedangkan lima tahun lalu hanya 64,28 persen.

Untuk diketahui sebanyak 87.549 orang menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang 2020, dari 121.694 orang yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan 1.983 orang Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).

Rinciannya, DPT di Bontang Selatan sebanyak 46.401 orang sedangkan DPTb sebanyak 658 orang, yang menggunakan hak pilihnya 33.844 orang. Sementara di Bontang Barat total DPT 20.277 orang dan DPTb 342 orang, yang menggunakan hak pilih sebanyak 13.657 orang dari. Bontang Utara DPT sebanyak 55.016 orang, DPTb sebanyak 987 orang, yang menggunakan hak pilih 40.048 orang.

Ketua KPU Bontang Erwin mengatakan atas data partisipasi masyarakat yang meningkat pada pesta demokrasi tahun ini itu Bontang menempati posisi 3 besar dari 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur.

“Jadi Bontang urutan ketiga untuk angka partisipasi tinggi di Kaltim. Pertama di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dengan angka hampir mendekati target nasional yaitu sekitar 75 persen. Kedua di Kutai Barat (Kubar), angka partisipasinya capai 72 persen,” ungkapnya.

Erwin bersyukur atas pencapaian itu, walau ditengah pandemi Covid-19 ini warga masih menyempatkan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayahnya masing-masing untuk menyalurkan hak suaranya. 

Erwin tidak menampik bahwa pasti akan ada golongan putih (golput) pada Pilkada, disebutkannya golput pada Piwali Bontang 2020 ini sekitar 29,21 persen.

Penyebab golput ini dari analisanya diperkirakan Iantaran ada warga terdata tetapi tidak kembali ke tempatnya saat pemungutan suara berlangsung pada 9 Desember 2020 lalu.

“Walaupun sebenarnya kami sudah diintruksikan untuk mencoret data warga yang dipastikan tetangganya tidak ada di tempat. Namun setelah proses pemutakhiran kemungkinan besar warga tersebut memang sudah tidak ada di Bontang. Tapi untuk menjaga hak pilih mereka, kami tetap pertahankan itu,” jelasnya. (advertorial) 

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews