DIKSI.CO, BALIKPAPAN - Fenomena anak jalanan di bawah umur yang ada di Kota Balikpapan menjadi perhatian DPRD Balikpapan dalam upaya perlindungan anak.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Parlindungan, mengatakan kepada Diksi.co kondisi saat ini turut memprihatinkan karena banyaknya anak dibawah umur yang harus mengamen dan berjualan koran di lampu merah.

Fenomena ini dinilai meningkat dibandingkan tahun lalu yang jumlah anak jalanannya tidak sebanyak dewasa ini.

"Tahun lalu kan tertib di Balikpapan tidak ada yang mengamen, tidak ada yang jual koran di lampu merah," kata Parlindungan.

"Memang akhir-akhir ini ada fenomena peningkatan anak-anak jalanan yang mengamen dan berjualan di beberapa titik seperti di lampu merah," lanjutnya.

Ia meminta kepada dinas terkait agar lebih memperhatikan fenomena yang semakin banyak terjadi di Kota Balikpapan, karena hal-hal demikian dapat menimbulkan risiko tingkat kejahatan, ketidak nyamanan warga di Balikpapan.

"Perlu dilakukan perhatian khusus dari petugas Satpol PP dan Dinas Sosial untuk ditertibkan kembali orang yang ngamen di lampu merah," tuturnya.

Parlindungan mengatakan harus ada tindakan tegas karena jumlah anak jalanan yang semakin banyak padahal sudah adanya Peraturan Daerah (Perda) tentang perlindungan anak.

"Kita kan juga sudah Perda untuk dilarang mengamen di lampu merah sehinga perlu kita tertibkan kembali," ujarnya.

Hal ini terjadi karena ada sedikit kelengahan karena fokus dan perhatian pada penanganan Covid-19 sehinga adanya anak jalanan di bawah umur yang tidak disadari.

Ia mengatakan Dinsos, Satpol PP, dan pihak kepolisian harus bergerak untuk melakukan sweeping apakah anak-anak jalanan itu memiliki identitas. 

"Kalau ke depan jumlahnya semakin besar kita akan koordinasikan dengan OPD terkait, berkolaborasi memberikan pemahaman kepada mereka," katanya.

"Kalau dari luar daerah kita kembalian ke daerah asal, kita coba kerja sama. Kalau dari daerah kita akan coba koordinasikan dinas sosial," pungkasnya. (advertorial)