DIKSI.CO, BALIKPAPAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan telah menyebarkan angket atau kuesioner kepada orang tua murid terkait pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah pandemi Covid-19.
Hasil angket yang diisi oleh orang tua murid di Kota Balikpapan ini menunjukkan orang tua murid SD lebih banyak yang setuju dibandingkan orang tua murid SMP.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Muhaimin, mengkonfirmasi hasil angket orang tua murid SD banyak yang menginginkan PTM dibandingkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Dari hasil angket ini, ternyata dari SD itu orang tua yang mengizinkan itu ada 82,16%, sementara orang tua yang ingin tetap PJJ hanya 17,84%," kata Muhaimin.
Menurut Muhaimin, siswa SD ini butuh pendampingan orang tua saat PJJ sementara orang tua pun juga sibuk bekerja, sehingga banyak orang tua yang menyerahkan dan setuju dilakukan PTM.
Berbeda dengan hasil angket perizinan orang tua murid SMP menunjukkan banyak orang tua yang menginginkan dilanjutkan PJJ dibandingkan PTM.
"Sementara yang SMP orang tua yang mengisi angket pembelajaran tetap daring itu 79,8%, yang ingin anaknya melaksanakan PTM cuma sekitar 20%," katanya.
Meurutnya siswa SMP ini justru lebih mandiri dan familiar dengan teknologi saat PJJ, maka orang tua murid tidak masalah jika tetap lanjutkan pembelajaran daring.
Dari hasil analisa ini ia menilai, PTM bagus dilaksanakan siswa SD dengan kondisi normal, namun harus menerapkan prokes dan 6 daftar periksa yang harus disiapkan sekolah.
"Pembentukan karakter itu dimulai dari usia dini saat Paud dan SD. Mereka butuh orang yang bisa dilihat dan dijadikan contoh sehari-haru, dan itulah figur guru," ujarnya. (tim redaksi Diksi)