Sabtu, 23 November 2024

Orang Tak Dikenal Intimidasi Pelatih Saksi Paslon 02, Polisi: Kami Serahkan ke Panwascam

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Sabtu, 5 Desember 2020 10:5

FOTO : Surat perekrutan saksi yang disebut sebagai politik uang dan menimbulkan kegaduhan semalam/IST

DIKSI.CO, SAMARINDA - Lima hari jelang helatan Pilkada Samarinda 2020, tepatnya pada Jumat (4/12/2020) malam tadi terjadi kegaduhan terkait adanya orang tak dikenal yang memberikan tuduhan pada pelatih saksi pasangan calon nomor urut 02.

Dijelaskan Kapolsek Samarinda Kota, AKP Aldy Harjasatya kalau jajarannya pada malam tadi langsung turun menyambangi lokasi keributan. Tepatnya berada di kawasan Jalan Muso Salim, Kecamatan Samarinda Kota. 

"Semalam itu ada dugaan bagi-bagi duit (money politic). Terus ada kabar juga kalau ada seseorang dari tim paslon nomor dua ditahan. Jadi kami langsung kerahkan anggota ke lokasi," kata Aldy melalui telpon selulernya. 

"Tapi sampai di lokasi tidak ada orang ditahan. Cuman ribut-ribut itu (money politic) saja," kata Aldy lagi. 

Melihat ketegangan antar oknum yang melakukan penggrebekan dan para tim Paslon nomor urut 02, pihak kepolisian pun kemudian membawa keduanya menuju Mapolsek Samarinda Kota di Jalan Bhayangkara. 

"Kami ambil keterangan di kantor. Ternyata ini masih tahap kampanye, dan prosesnya pun kami serahkan kepada Panwascam Samarinda. Kalau memang merasa ada yang dirugikan silahkan lapor ke panwascam," imbau Aldy. 

Sebab masih dalam tahap kampanye, lanjut Aldy seluruh proses tindaklanjutnya telah diserahkan kepada Pawanscam Samarinda. Lantaran ranah kegaduhan ini masih dalam lingkup penanganan Panwascam Samarinda. 

"Belum ada menjurus ke arah pidana di kepolisian, makanya kami serahkan ke Panwascam. Dan sudah kami koordinasikan," tandasnya. 

Hal tersebut turut dipertegas oleh Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Yuliansyah melalui pesan singkatnya pada sore tadi. Kata polisi berpangkat melati satu ini, kalau penanganan telah dilakukan oleh Panwascam Samarinda. 

Selain itu, lanjut Yuliansyah, jelang hari pencoblosan menentukan pemimpin baru Kota Tepian pada 9 Desember mendatang, memang dinamika seperti ini kerap terjadi. Hal tersebut tentu bukan hal sepele sebab bisa menggangu kondusifitas yang telah dijaga selama ini oleh Korps Bhayangkara. 

"Menjelang pencoblosan memang pasti ada aja dinamika. Ya kami tetap selalu siaga. Kami polisi selalu siap melayani secara profesional," tegas mantan Kapolsek Samarinda Kota ini. 

Selain itu, Yuliansyah juga berpesan dan kembali mengimbau seluruh lapisan masyarakat agar tetap menjaga kondisi kondusif menjalang Pilkada 9 Desember mendatang. 

"Semua pihak harus bisa menahan diri. Berlaku sportif. Jadika pilkada ini pesta demokrasi yang bersih. Bukan ajang adu curang," tutupnya.  

Diberitakan sebelumnya, kegaduhan politik uang pertama kali mencuat dari sebuah rekaman video berdurasi tak sampai satu menit memperlihatkan sekumpulan orang melabrak pelatih saksi salah satu paslon peserta Pilwali Samarinda 2020.

Sekumpulan orang yang menjadi sudut pandang kamera video tersebut, menuduh kegiatan tersebut sebagai tindakan politik uang.

Sejatinya, kegiatan yang menjadi kegaduhan ini adalah rekrutmen dan pelatihan warga yang hendak jadi relawan pemantau TPS untuk pasangan calon Andi Harun-Rusmadi. (tim redaksi Diksi) 

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews