DIKSI.CO, BALIKPAPAN - Rencana pembelajaran tatap muka (PTM) terus digaungkan oleh pemerintah pusat dengan melakukan berbagai macam persiapan.
Pasalnya, sudah setahun berlalu siswa-siswa di Indonesia khususnya di Kota Balikpapan terpaksa harus menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena adanya pandemi Covid-19.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim, mengatakan bahwa sekolah dapat menggelar proses belajar mengajar dengan sistem tatap muka dengan aturan yang telah disepakati.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Nadiem kepada awak media pada Selasa (4/6/2021) usai pelaksanaan vaksiansi guru di BSCC Dome Balikpapan.
"Langsung saja sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan, pembelajaran tatap muka dilakukan dengan sistem rotasi," kata Nadiem saat diwawancarai awak media.
Pada proses PJJ nantinya, siswa-siswa yang hadir dibatasi hanya boleh 18 orang saja per kelasnya, lalu kantin sekolah belum diizinkan buka, tidak ada jam tambahan extrakulikuler, dan seluruhnya wajib memakai masker.
"Kuncinya adalah tidak menunggu bulan Juli, kalau gurunya sudah vaksinasi segera lakukan tatap muka terbatas," kata Nadiem.
Menurutnya, PJJ ini harus segera dilakukan mengingat sudah setahun lebih siswa-siswa ini harus belajar dengan metode daring dan mempengaruhi psikologi kejenuhan anak jika tidak bertemu teman atau guru secara langsung.
"Kita sudah terlalu lama PJJ, kalau tidak anak-anak kita akan menjadi korban permanen kehilangan pembelajaran, dan kehilangan teman dan guru. Anak-anak kita sudah mulai banyak yang depresi karena tidak bertemu 1 komunitas," ujarnya.
Diketahui capaian guru di Kota Balikpapan yang sudah melakukan vaksinasi Covid-19 adalah sebanyak 41, 39% dari jumlah guru di Balikpapan sebanyak 9.060 guru. (tim redaksi Diksi)