DIKSI.CO, SAMARINDA - Per Kamis (21/5/2020), ada 38 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Samarinda. Dari jumlah itu, sudah 25 pasien yang dinyatakan sembuh, 1 pasien meninggal dunia, dan 12 pasien masih menjalani perawatan medis.
Seluruh kasus yang terjadi di Samarinda, berasal dari kasus impor, baik pelaku perjalanan dari luar daerah maupun terhubung dengan klaster.
Setelah sebelumnya ada beberapa klaster yang sumber penularan Covid-19, seperti Klaster Bogor, Klaster KPU, Klaster Ijtima Gowa, hingga Klaster Magetan, kini ada dua klaster baru penularan corona di Samarinda.
Ismed Kusasih, Plt Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, melalui rilis tertulisnya menyampaikan, ada dua klaster baru penyebaran Covid-19 di Samarinda, yakni Klaster Tambang Kalteng, dan Klaster Pelabuhan Laut Balikpapan.
"Ada dua klaster baru di Samarinda, Klaster Tambang Kalteng, dan Klaster Pelabuhan Laut Balikpapan," kata Ismed, dikonfirmasi Jumat (21/5/2020).
Klaster Tambang Kalteng, setelah satu dari dua kasus baru di Samarinda, terkonfirmasi pada Kamis kemarin, merupakan pelaku perjalanan dari Kalimantan Tengah.
Pasien konfirmasi dengan kode SMR 37, diduga kontak erat dengan pasien Covid-19 SMR 34.
"SMR 37 (laki-laki 36 tahun), pegawai tambang bertempat di Kalimantan Tengah. Kontak erat dengan pasien konfirmasi positif Samarinda, SMR 34, yang bekerja di tempat yang sama," jelas Ismed.
"Pulang ke Samarinda, 16 Mei 2020. Tes IFA, tanggal 16 Mei 2020, hasil positif IgM titer 3,9 COI. Dilakukan swab 16 Mei 2020," sambungnya.
Sementara itu, Klaster Pelabuhan Laut Balikpapan, ditetapkan sebagai klaster setelah SMR 38 (laki-laki, 36 tahun) memiliki riwayat perjalanan yang sama dengan SMR 33 (pasien yang meninggal di RS Dirgahayu), SMR 38 sehari-hari berjualan di pelabuhan laut Balikpapan.
"SMR 38, berjualan di pelabuhan laut Balikpapan, sehari-hari hidup dan tidur di warungnya di daerah Melawai, Pasar Klandasan. Memiliki riwayat perjalanan yang sama dengan pasien konfirmasi positif SMR 33," pungkasnya.
Meski terus terjadi penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19, Ismed Kusasih menyakini Samarinda telah melewati masa puncak pandemik corona. Hal tersebut dilihat dari angka yang menunjukan penurunan kasus di Kota Tepian. (tim redaksi Diksi)