DIKSI.CO, SAMARINDA - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda Hero Mardanus memastikan bahwa lokasi pembangunan terowongan di kawasan Gunung Manggah, Jalan Otto Iskandardinata (Otista) dalam kondisi layak aman untuk dilakukan penggalian dan konstruksi bangunan.
Berdasarkan hasil uji kelayakan (feasibility study), jenis tanah di lokasi tersebut persis kondisi tanah secara umum di Kota Samarinda yang terdiri dari tanah lempung berpasir. Meski demikian, kembali ditegaskannya kondisi keseluruhan tanah tetap layak dan aman untuk dijadikan terowongan.
"Beberapa aspek yang kami lihat dari survei geologi, geoteknik, dan geofisika serta analisis data lapangan nya, di sana aman dibangun (terowongan)," ungkapnya, Kamis (24/12/2021).
PUPR Samarinda menargetkan, pembangunan fisik terowongan bisa dimulai pada April 2022 mendatang. Setelah masalah sosial yang berkenaan dengan status lahan warga diselesaikan. Pihaknya saat ini tengah mendata kebutuhan pembebasan lahan tersebut.
"Di bagian outlet nya (keluar terowongan) sekitaran Jalan Kakap itu perlu ada pembebasan, ini sedang kami data semua. Berapa luasannya dan berapa yang akan dibebaskan, baru nanti kami bicarakan dengan pertanahan untuk pembebasan lahan," bebernya.
Sebagai informasi, proyek mercusuar terowongan akan dibiayai melalui skema tahun jamak (MYC). Perkiraan biaya mencapai Rp 419 miliar. Dibangun dalam jangka waktu 3 tahun hingga tahun 2024 mendatang.