DIKSI.CO, SAMARINDA - Ledakan salah satu kapal yang berada di galangan PT Barokah Galangan Perkasa pada Kamis (11/2/2020) pukul 14.50 Wita tadi menimbulkan kecemasan bagi keluarga pekerja.
Sebab, hingga sore pukul 17.12 Wita tadi pihak keluarga tak diperkenankan masuk ke dalam area perusahaan. Dengan harap-harap cemas, keluarga pun hanya bisa pasrah dan menunggu kabar klarifikasi pihak perusahaan mengenai kondisi dan keadaan kerabat mereka.
"Biasa bapak pulang sore, sekitar jam 5. Tapi sampai sekarang engga ada pulang. Karena tahu ada kejadian ini (kapal meledak) jadi saya ke sini sama keluarga yang lain, mau mastikan keadaan bapak," tutur Rizal (20) saat dijumpai awak media sore tadi.
Lanjut Rizal, ayahnya itu bernama Bunawi. Sejak beberapa waktu belakang, ayah Rizal bekerja di perusahaan galangan kapal tersebut sebagai salah satu tukang las.
Sang ayah pun biasa bekerja mulai pukul 08.00 Wita pagi, hingga pukul 17.00 Wita sore tadi.
"Tadi mau masuk ke dalam enggak boleh. Ya jadinya gini, nunggu di depan sini seperti orang nonton padahal ada ayah kerja di dalam," keluh pemuda berperawakan gempal yang bermukim dikawasan Sindang Sari, Kelurahan Pulau Atas, Kecamatan Sambutan.
Nasib Rizal pun tak sendiri, sebab banyak keluarga pekerja lainnya yang senasib dengannya. Raut sedih bercampur pasrah di depan portal pintu perusahaan ini pun tak memiliki pilihan, selain menunggu.
Bahkan saat awak media yang melakukan peliputan di lokasi, sempat mendapat intimidasi dari seorang pria berpakaian sipil.
Dengan mengenakan tali id card yang menggantung di leher, pria berponi itu berseru kalai awak media tak boleh mengambil foto bagian depan perusahaan.
"Kenapa foto-foto. Sudah dapat izin belum. Ini masih dalam area perusahaan. Harus ada izinnya kalau mau ambil foto," ketus pria itu.
Sama seperti pihak keluarga para pekerja, awak media pun tak diperkenankan masuk lebih jauh ke dalam area perusahaan dan diminta menunggu sampai ada konfirmasi resmi dari para petinggi internal mereka.
Coba mencari keterangan mengenai insiden meledaknya kapal, komisari PT Barokah Galangan Perkasa, yakni Rudi Mas'ud yang juga menjabat sebagai Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Dapil Kaltim, menyampaikan kalau saat ini kejadian itu masih di selidiki.
"Penyebabnya belum tahu pasti. Tapi benar ada kapal terbakar. Apakah karena konsleting, atau karena kepananasan kita masih belum tahu," singkatnya melalui sambungan telepon. (tim redaksi Diksi)