Kamis, 9 Januari 2025

KPK Minta Bukti Soal Jokowi Masuk Nominasi Tokoh Terkorup 2024 Versi OCCRP

Koresponden:
Alamin
Minggu, 5 Januari 2025 11:16

LOGO KPK: Gedung KPK (IST)

DIKSI.CO -  Presiden RI ke-7 Joko Widodo masuk dalam nominasi tokoh terkorup 2024 versi Organized Crime and Corruption Reporting Project atau OCCRP.

Merespon hal itu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto menyebut seharusnya menyertakan bukti, dokumen pendukung yang bisa menguatkan kalau Jokowi masuk dan layak disematkan sebagai tokoh terkorup 2024 Versi OCCRP.

"Pada prinsipnya kalau kami, segala sesuatunya harus ada bukti, dong," kata dia dikutip, Sabtu (4/1/2025).

Jenderal polisi bintang tiga itu menyebut selama hanya bersifat narasi dan bukan bukti-bukti yang mendukung, maka KPK tidak bisa menindaklanjutinya.

Sementara Organized Crime and Corruption Reporting Project atau OCCRP mengumumkan Presiden RI ke-7, Jokowi masuk ke dalam nominasi finalis tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024. Jokowi menjadi salah satu dari lima finalis lain yang paling banyak dipilih tahun ini.

Jokowi disandingkan dengan empat tokoh lain yang masuk dalam kategori tersebut, yaitu Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Hasina, dan Pengusaha dari India Gautam Adani.

Penerbit OCCRP, Drew Sullivan, pada Kamis, 2 Januari 2025 menjelaskan pihaknya tidak memiliki kendali atas siapa saja yang dinominasikan. Sebab, berbagai saran datang dari orang-orang di seluruh dunia.

OCCRP memasukkan Jokowi ke dalam finalis selain karena memperoleh dukungan daring terbanyak, tapi ada juga beberapa pertimbangan lain. OCCRP menilai Jokowi dikritik secara luas karena merusak lembaga pemilihan umum (pemilu) dan peradilan Indonesia demi menguntungkan ambisi politik putranya, Gibran Rakabuming Raka yang sekarang menjadi wakil presiden.

Soal Jokowi korupsi untuk keuntungan finansial pribadinya, Sullivan menyatakan OCCRP tidak memiliki bukti. “Namun, kelompok masyarakat sipil dan para ahli mengatakan bahwa pemerintahan Jokowi secara signifikan melemahkan komisi antikorupsi Indonesia (KPK)."

Sullivan mengatakan keputusan akhir untuk penghargaan "Tokoh Tahun Ini" dibuat oleh panel juri. Para juri ini terdiri dari masyarakat sipil, akademisi, dan jurnalis yang berpengalaman menyelidiki korupsi dan kejahatan. Merekalah yang menyeleksi 55 ribu tokoh yang diusulkan. (*)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews