Senin, 7 Oktober 2024

Ketua Majelis PTN Indonesia Dorong AMPM Berdiskusi ke Rektor Unmul soal Biaya Kuliah di Tengah Pandemi Corona

Koresponden:
Yudi Syahputra
Minggu, 10 Mei 2020 12:57

Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Prof dr Jamal Wiwoho./HO

DIKSI.CO, SAMARINDA - Aliansi Mahasiswa Pendidikan Mulawarman (AMPM) gelar diskusi via daring bersama Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia, Prof Dr Jamal Wiwoho dan dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman, Hary Setya Nugraha, Sabtu (09/5/2020).

Diskusi diselenggarakan atas dasar situasi pandemi Covid-19 yang merembet ke persoalan ekonomi. Sehingga AMPM memandang perlu membahas bagaimana nasib orangtua mahasiswa dengan ditambahnya jumlah tingkat pengangguran untuk membayar uang kuliah tunggal (UKT).

Pada kesempatan tersebut, Prof Jamal Wiwoho menyampaikan agar mahasiswa yang tergabung di APMP lebih banyak melakukan audiensi dengan pihak kampus dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya.

“Menurut saya mahasiswa harus sering diskusi dengan birokrat kampus, diskusi dengan ketua prodinya, diskusi dengan dekan, dan juga diskusi dengan rektor, supaya ada titik temu dan solusi yang ditemukan bersama,” kata Prof Jamal Wiwoho ketika menanggapi pertanyaan mahasiswa.

Lebih lanjut, Prof Jamal Wiwoho yang merupakan Rektor Universitas Sebelas Maret itu juga mengajak mahasiswa yang tergabung di AMPM tidak hanya fokus membahas masalah yang terjadi. Namun harus berfikir juga hal-hal positif dari adanya pandemi Covid-19 ini.

“Untuk mahasiswa. Kita jangan sampai hanya terfokus pada masalah, apalagi sampai menyalahkan keadaan, mari kita berfikir dan mencari hal-hal positif dari pandemi ini, agar ke depan pasca pandemi kita justru mampu bertransformasi menjadi lebih baik lagi," ungkapnya.

Sementara itu, Humas AMPM Muhammad Kholid Syaifullah berharap, Rektor Unmul dapat memberi ruang dialog kepada pihaknya untuk menindaklanjuti persoalan biaya kuliah mahasiswa di tengah pandemi Covid-19.

“Setelah ini kami berharap ada ruang diskusi yang baik, dan itu disediakan oleh pihak birokrat kampus, bukan untuk mecari siapa yang salah namun untuk menyelesaikan masalah bersama, karena bagi kami tidak hanya mahasiswa namun semua elemen civitas akademika merasakan dampak dari pandemi ini,” ujar Kholid--sapaannya. (tim redaksi Diksi)

Saefuddin Zuhri/Diksi.co

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews