Untuk menjalankan program tersebut, ucapnya, Bumdes telah menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan.
“Kami sudah kerja sama dengan poktan, mulai pengelolaan hingga pascapanen kami biayai semua, nanti dari hasil pertanian itu petani wajib menjual gabah kepada bumdes,” ucap Sukirno.
Ia mengungkapkan, pembinaan dan pemberdayaan tak hanya di Desa Loh Sumber.
Bumdes juga membina gapoktan di Desa Sungai Payang, Bendang Raya, Lapak Lambur, Kelurahan Bukit Biru Kecamatan Tenggarong, hingga Desa Sidomulyo Kecamatan Anggana.
Adapun peralatan yang dimiliki Bumdes, menurutnya, sudah cukup lengkap, meliputi alat tanam, panen, pengering padi dengan kapasitas 10 ton dan rice milling unit (RMU) atau mesin penggilingan padi dengan kapasitas 1 ton per jam. (Adv)