DIKSI.CO, SAMARINDA - Usai kenaikan tarif Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, dipastikan membuat jalan alternatif menjadi lebih ramai.
Baik dari Samarinda menuju Balikpapan, maupun sebaliknya.
Ada dua akses jalan alternatif menghubungkan Balikpapan dan Samarinda, yakni akses jalan nasional poros Samarinda-Balikpapan (Bukit Soeharto).
Selain itu ada akses dari Samboja dan Muara Jawa, Kukar.
Kenaikan tarif tol sebesar 16,7 persen ini diprediksi turut berdampak pada arus mudik yang melewati dua kota tersebut.
Yudha Pranoto, Kepala Dinas Perhubungan Kaltim, memaparkan kenaikan tarif tol ini tidak berdampak signifikan untuk angkutan mudik.
"Jalan tol itu hanya beberapa orang dan perusahaan tertentu yang menggunakan. Karena memang jalan tol kita ini masih relatif mahal," kata Yudha, Kamis (13/4/2023).
Yudha menjelaskan akses alternatif (jalur Bukit Soeharto dan jalur Samboja) masih jadi primadona untuk jalur kendaraan pemudik.
Dishub Kaltim telah membuat skema antisipasi penumpukan kendaraan saat puncak arus mudik di Bumi Mulawarman.
Dalam skemanya, Dishub Kaltim memprediksi puncak arus mudik Idulfitri 2023 tidak akan padat.
Hal itu lantaran akibat pergeseran jadwal cuti yang ditetapkan pemerintah.
Waktu cuti bersama yang hanya sepekan, diprediksi pihak Dishub Kaltim tak mempengaruhi kepadatan kendaraan umum atau angkutan mudik di jalur alternatif, yang memilih melalui ruas tersebut.
"Puncak arus mudik ini memang sudah kita buat skema sedemikian rupa, sehingga tidak terjadi di satu hari. Karena itu pemerintah menggeser (cuti bersama) ke tanggal 19 April-nya, jadi tidak ada puncak arus mudik," jelasnya.
"Walaupun nanti pasti ada peningkatan, hanya saja tidak sama dengan lebaran yang lama dimana satu titik sampai ada kendaraan tidak bergerak," pungkasnya.
(redaksi)