DIKSI.CO, SAMARINDA - Satu orang anak buah kapal (ABK) MV Viet Thuan Ocean, dilarikan ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda.
Warga negara Vietnam, bernama Pham Chong Doanh, usia 47 tahun, dilarikan ke rumah sakit karena keluhan sesak nafas setelah terkonfirmasi positif Covid-19, pada 7 Desember lalu.
Kala itu, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Samarinda melakukan pemeriksaan Swab PCR kepada 22 ABK Kapal Vietnam itu. Hasilnya, 20 ABK dinyatakan positif Covid-19.
Sejak tanggal 7 Desember, kapal MV Viet Thuan Ocean, menjadi lokasi karantina bagi para awak kapal, dan dilarang menambat di pelabuhan Samarinda.
Sejak karantina mandiri, satu orang dilarikan ke RSUD AWS, pada Rabu malam (8/12/2021).
Sementara 19 ABK lainnya, masih menjalani isolasi mandiri di kapal.
dr David Hariadi Mashjoer, Direktur RSUD AWS Samarinda, membenarkan pihaknya menerima rujukan satu pasien WN Vietnam untuk perawatan di rumah sakit.
"Iya betul ada. Saya dihubungi oleh Dinkes Kaltim kemarin akan merujuk pasien tersebut ke RSUD AWS. Pasien sudah diopnamekan sejak tadi malam," kata dr David, dihubungi Kamis (9/12/2021).
Saat ini, pasien ABK kapal Vietnam, menjalani perawatan medis di ruang Seruni, RSUD AWS Samarinda.
Pasien mengalami gejala sesak nafas dan nyeri di bagian dada. Saat berita ini ditulis, santurasi oksigen pasien berada di angka 89 persen.
"Tindakan yang kami lakukan sekarang sesuai standar penanganan pasien Covid-19," paparnya.
Sementara untuk komorbid pasien, dr David enggan berkomentar banyak. Pasalnya terkait rekam kesehatan pasien menjadi rahasia medis.
"Rahasia medis. Tidak bisa saya sampaikan. Gejalanya seperti pada umumnya terpapar Covid-19," tegasnya.
Sementara itu, Andi Muhammad Ishak, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kaltim, menyebut pihaknya sudah melakukan tindak lanjut agar 20 kasus positif ABK Vietnam tidak menyebar ke warga.
Andi menegaskan pihaknya telah melakukan upaya koordinasi lintas sektor, guna mengamankan dan memonitoring ABK positif Covid-19 tidak meninggalkan lokasi karantina.
"Kami sudah koordinasi lintas sektoral, dari unsur kemaritiman, mitra kerja di pelabuhan, Dinkes Samarinda dan Dinkes Kaltim. Penanganan dilakukan sesuai dengan standar karantina oleh KKP Samarinda, semua ABK diisolasi di kapal," terang Andi Ishak.
Meski begitu, bagi yang mengalami gejala berat akan difasilitasi mendapat perawatan medis di rumah sakit rujukan pasien Covid-19.
Dari penelusuran Satgas Covid-19 Kaltim, seluruh ABK yang terpapar corona, belum ada diketahui telah berinteraksi dengan masyarakat. Untuk itu, warga diminta untuk tidak panik terkait temuan ini.
Pihak KKP dan dinkes juga didorong melakukan tracing contact terhadap seluruh ABK.
"ABK asing kan tetap di kapal, jadi tidak sempat kontak dengan masyarakat. Imbauan kami ke masyarakat agar tidak panik, dan tetap patuhi protokol kesehatan 5M, serta menjaga imunitas," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)