DIKSI.CO, SAMARINDA - Kebakaran yang menghanguskan bangunan kantin dan koperasi Rutan Klas IIA Samarinda, Jalan KH Wahid Hasyim II, Samarinda Utara beberapa waktu lalu diduga akibat hubungan pendek arus listrik.
Informasi diterima dari Barkani Koordinator Lapangan (Korlap) Posko II, Kecamatan Samarinda Utara, Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Samarinda saat dijumpai usai penjinakan si jago merah, mengaku kalau jajarannya yang pertama kali menerima informasi kebakaran pada pukul 21.35 Wita.
Kala itu, kata Barkani, seorang warga sekitar mendatangi poskonya bekerja dan mengabarkan telah terjadi kebakaran dikawasan Rutan Klas IIA Samarinda.
"Setelah mendapat informasi kami langsung bergegas menuju lokasi dan mendapatkan api telah membesar," ucap Barkani.
Lebih lanjut dikatakannya, ketika para penjinak api mulai berdatangan dari berbagai posko, petugas mengalamu kesulitan karena bangunan berwarna putih ini dalam keadaan terkunci penuh.
"Ketika api membesar kami tidak bisa masuk karena terkunci, jadi terpaksa kami mengambil tindakan dengan menjebol paksa beberapa bagian bangunan tersebut," bebernya.
Setelah berhasil menjebol bagian atap dan jendela bangunan kantin tersebut, petugas dengan sigap langsung menembakkan air bertekanan tinggi untuk menghalau api yang terus membesar.
Selama 30 menit lamanya, petugas baru bisa menjinakkan bara api dan di 30 menit selanjutnya berhasil melakukan pendinginan lokasi kebakaran.
"Total keseluruhan kami memadamkan ini sekitar 1 jam," imbuhnya.
Karena kondisi kosong, Barkanu menyebut kalau nyari tak ada barang berharga yang berhasil diselamatkan petugas kala tadi. Selain itu, dengan kondisi kosong tersebut petugas memiliki dugaan kalau api dikarenakan hubungan pendek arus listrik.
"Karena tidak ada orang jadi dugaannya korsleting listrik," kata Barkani.
"Kalau yang kami lihat titik mula api berasal dari bagian dapur bangunan ini tepatnya di atas pelapon," pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, petugas pemadam perlahan mulai terlihat meninggalkan lokasi kejadian. Sementara untuk data dan penyebab pasti masih terus diselidiki aparat kepolisian yang berwajib. (tim redaksi Diksi)