Sabtu, 23 November 2024

Kaltim Steril Dua Hari, Rusman Yaqub Sebut Instruksi Gubernur Tidak Tajam

Koresponden:
Achmad Tirta Wahyuda
Sabtu, 6 Februari 2021 12:2

Potret jalanan di Samarinda hari pertama penerapan kebijakan sterilisasi, Sabtu (6/2/2021)/Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Yaqub menilai bahwa instruksi sterilisasi selama dua hari yang disampaikan pemerintah daerah melalui Gubernur Kaltim, Isran Noor tidak tajam.

"Instruksi Pak Gubernur itukan tidak tajam juga.  Tetap dikembalikan juga kepada kabupaten/kota," ujar Rusman dalam konferensi pers terkait evaluasi Kaltim steril via zoom meeting, Sabtu (6/2/2021).

Rusman mewajarkan jika masyarakat Kaltim khususnya di Samarinda mengalami kebingungan atas instruksi pemerintah.

"Kalau hari ini satu di antara kabupaten/kota terjadi situasinya berbeda ya wajar. Ya instruksinya begitu.

"Instruksinya Walikota dan Gubernur itukan bingung yang mana mau diikuti," katanya lagi. 

Lebih lanjut, politisi PPP itu menegaskan bahwa keputusan menerapkan kebijakan sterilisasi dalam waktu singkat menunjukkan masih lemahnya koordinasi pemerintah kepada publik.

"Harus dievaluasi segera. Kemudian harus ada waktu yang jelas secara detail menjelaskan kepada publik. Jangan begini. Hari ini diputuskan besok dilaksanakan. Ini bukan internal pemerintah. Ini terhadap publik bos," tegasnya.

"Kalau ini dianggap satgas Covid-19 sebagai bagian dari penanganan ya monggo, tapi harus efektif. Kalau tidak efektif itu harus dilihat cara kita melaksanakan strategi ini seperti apa. Mungkin metode ini sudah bagus cuman pelaksanaan metode ini yang menurut saya perlu dievaluasi," sambungnya.

Catatan khusus disampaikan Rusman dalam pertemuan yang berlangsung lebih kurang 30 menit tersebut.

Rusman mengatakan bahwa peran pemerintah dalam mengambil kebijakan merupakan pertarungan wibawa pemerintah yang harus dipertanggungjawabkan kepada publik.

"Yang sangat berkepentingan ini adalah sosial kehidupan masyarakat. Maka itu tidak boleh sembarangan. Kasian juga wibawa pemerintah. Ini pertarungannya wibawa pemerintah. Karena saat ini yang paling susah adalah bagaimana kita meyakinkan publik," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews