Sabtu, 23 November 2024

Kaltim di Puncak Wabah Covid-19, Sebagian Besar Kasus Impor dan 17 Kasus Transmisi Lokal

Koresponden:
Er Riyadi
Jumat, 1 Mei 2020 6:35

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Andi Muhammad Ishak./IST

DIKSI.CO, SAMARINDA- Update kasus Covid-19 di Kaltim, per Kamis (30/4/2020) mencapai 134 kasus. Sementara pasien sembuh mencapai 13 kasus, dan pasien meninggal 1 kasus.

Berikut data lengkapnya:

Tabel./Diksi.co

Andi Muhammad Ishak, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim menyampaikan Bumi Etam saat ini tengah berada di puncak penyebaran Covid-19.

Sekitar 188 sampel dari Kaltim, tengah antre pengujian lab di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. Dari angka ini, kemungkinan besar masih akan didapatkan hasil positif Covid-19 dari pasien dalam pengawasan (PDP) yang tengah dirawat.

"Hari Kamis ada 544 PDP di Kaltim, 221 pasien dinyatakan negatif, 1 berstatus probable (hasil tidak jelas), 134 dikonfirmasi positif, dan 188 masih perawatan menunggu hasil uji lab. Sebagian besar dari pasien perawatan itu memiliki rapid test reaktif," kata Andi Ishak, saat menyampaikan rilis Covid-19 via aplikasi Zoom.

Andi menjelaskan, sebagian besar kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kaltim, berasal dari pelaku perjalanan ke luar daerah (kasus impor).

"Sebagian besar kasus berasal dari kegiatan di beberapa daerah. Paling banyak dari Klaster Gowa. Kenapa saat ini terasa banyak penambahan terjadi, karena sampel sudah cukup lama dikirim ke BBLK. Beberapa hari ini sudah keluar berturut dari Surabaya, karena reagen cukup dan sampel dari kaltim terus running di lab rujukan pemeriksaan Covid tersebut," jelasnya.

Tidak hanya kasus impor, peningkatan kasus konfirmasi positif di Kaltim, juga dikarenakan telah terjadinya transmisi lokal (penyebaran lokal). Tercatat hingga saat ini ada 17 kasus penyebaran lokal, di antaranya:

Balikpapan 10 kasus.

Penajam Paser Utara 2 kasus (masih satu keluarga).

Kutai Timur 4 kasus (masih satu keluarga).

Berau 1 kasus.

"Ada sebanyak 17 kasus yang masih tidak diketahui penularannya, tidak memiliki riwayat perjalanan, kasus diduga tertular di kota tersebut," paparnya.

"Transmisi lokal tersebar di Kaltim, meski hanya lingkup keluarga, sehingga mudah ditracing," tutupnya. (tim redaksi Diksi)

Saefuddin Zuhri/Diksi.co

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews