DIKSI.CO, SAMARINDA - Postingan Andi Harun, Wali Kota Samarinda di akun Facebook miliknya, menghebohkan jagat maya Kota Tepian.
Postingan pada Minggu (16/5/2021) itu berisi kekecewaannya pada pihak RS, yang menolak perawatan medis dikarenakan adanya persoalan di uang panjar atau down payment.
"Pihak rumah sakit swasta Samarinda tersebut tidak mau melakukan tindakan medis sebelum dilakukan pembayaran panjar (DP) sebesar Rp. 3.000.000.- (tiga juta rupiah). Sampai dititik ini, saya masih menyisakan ruang untuk memahami-pihak RS tersebut berdalih prosedur pihak rumah sakit menyatakan wajib dipenuhi sebelum tindakan medis," tulis Andi Harun, dalam status Facebooknya.
Padahal Andi Harun, disebutkannya sempat akan menjamin uang pembayaran tersebut agar segera dilakukan penanganan. Penjaminan disampaikan via WhatsApp, namun diceritakan pihak RS tetap menolak hingga akhirnya diceritakan ada utusan yang dikirimkan wali kota untuk menangani proses pembayaran itu.
"Namun menjadi benar-benar diluar nalar, ketika pihak RS tetap menolak perawatan medis saat saya selaku Walikota Samarinda sudah memberikan jaminan menanggung secara pribadi melalui pernyataan via WA," jelasnya.
Agar kejadian seperti ini tidak terulang, Andi Harun berencana meminta penjelasan kepada pihak rumah sakit pada Senin (17/5/2021) besok.
"Paling lambat besok kami akan tabayyun mengenai masalah ini ke RS tersebut untuk menjadi bahan kajian mengenai pokok masalahnya untuk seluruh RS yang kewenangannya berada di lingkungan Pemkot Samarinda," tegasnya.
Dikonfirmasi terkait masalah penundaan pelayanan rumah sakit ini, Ismed Kusasih, Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, mengungkap baru saja mengetahui informasi tersebut.
Untuk itu dirinya mengaku belum bisa berkomentar banyak.
"Saya baru dapat (informasi) ini," jawabnya singkat, melalui pesan WhatsApp, Minggu sore (16/5/2021).
Ismed menegaskan sesegera mungkin pihaknya akan menindaklanjuti masalah ini. Harapannya, kejadian serupa tidak lagi terulang.
"Segera kami tindak lanjuti ya," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)